
Jember - Keberadaan PT. Imasco Asiatic di Kecamatan Puger yang melakukan pengalihan aliran irigasi untuk persawahan kembali diprotes mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember. Demo mereka lakukan di Gedung DPRD dan Kantor Pemkab Jember. Mereka protes dan menolak adanya rencana pembongkaran dan pembelokan irigasi yang dilakukan PT Imasco Semen Asiatic di Kecamatan Puger. Sebab, saluran irigasi yang ada sekarang ini merupakan sitem pengairan milik petani sekitar untuk mengairi sawah. Pendemo juga mendesak ada perhatian dari pemerintah daerah dan juga wakil rakyat di DPRD Jember terkait nasib para petani yang ada di sekitar pabrik semen tersebut.
"Saat ini sawah petani terancam mengalami kekeringan karena pelgalihan irigasi. DPRD dan Pemkab harus mengedepankankan kepentingan petani," tandas Bagaskara, Koordinator Aksi Jember Darrat Agraria. PMII Jember sudah beberapa kali ini melakukan demo turun ke jalan dan mengaku kecewa pihak Pemkab Jember dan Bupati Jember samasekali tidak berpihak pada petani atas persoalan itu. Saat aksi di DPRD Jember, mahasiwa sempat ditemui Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono.
"Yang jelas yang memiliki kewenangan soal pengalihan irigasi adalah Bupati Jember. Kita sudah sampaikan itu agae bupati peka terhadap kepentingan petani agar dilakukan kebijakan yang baik soal pengalihan irigasi disana," kata Siswono.
Rencananya, jika pihak Bupati Jember lamban bersikap, maka pekan depan DPRD Jember akan memanggil pihak manajemen PT Imasco agar ada solusi cepat dan jelas untuk petani. Saat demo di Kantor Pemkab Jember, mahasiswa sempat ditemui Bupati Jember Faida. Namun sayangnya, persoalan tersebut menjadi kewenangan Kementerian PUPR dan bukan kewenangan Pemkab Jember. (mok)