23 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah : RSUD Srengat Sudah Mengantisipasi Kebutuhan Masa Depan

Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa (tengah) didampingi Bupati Blitar dan Direktur RS saat melakukan pemotongan rangkaian bunga dalam rangka peresmian RSUD Srengat, Blitar
Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa (tengah) didampingi Bupati Blitar dan Direktur RS saat melakukan pemotongan rangkaian bunga dalam rangka peresmian RSUD Srengat, Blitar

Blitar –Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawasan menilai RSUD Srengat sudahmengantisipasi kebutuhan masa depan. Meski rumah sakit tersebut masih dalamkategori tipe C namun fasilitasnya sudah cukup banyak termasuk sudahdipersiapkan adanya laboratorium PCR.

“Lab PCR ini juga sangat setretegis, di RUSD ini juga sudahdisiapkan Lab PCR. Sekarang WHO sudah tidak menggunakan rapid tapi menggunakan PCR.Sekarang sudah ada 54 dan masih butuh tambahan lagi supaya kecepatan swab testsegera diketahui hasilnya. Oleh karena itu RS ini sudah mengantisipasikebutuhan masa depan,” kata Gubernur Khofifah saat meresmikan RSUD SrengatBlitar, Sabtu (12/9/2020).

Khofifah menambahkan bahwa keberadaan lab PCR tidak hanya untuk penanganandan pelayanan Covid-19 saja, namun juga bisa digunakan untuk penyakit lain yanginvensius dan penyakit menular. Salah satunya adalah penyakit TB(Tubercolosis). Terlebih lagi saat ini Indonesia menempati posisi ketiga dunia penyakitTB terbanyak, dan yang terbanyak di Indonesia adalah di Jatim.

Sementara terkait dengan penanganan Covid-19, Khofifah mengatakanbahwa saat ini menjaga kualitas pelayanan kesehatan menjadi warning daripemerintah pusat.  “Tadi saya ditelpon PakMenteri BUMN sebagai ketua Satgas Covid. Beliau ingin memastikan apa yang kemarinkami sampaikan, bahwa total bad RIK (Ruang Isolasi Khusus) ada 6611, bad ICUada 860. Tingkat penggunaanya, okupansinya itu 44-49%. sedangkan beberapaprovinsi lainnya sudah overload,” paparnya.

Rata rata kopansi bad untuk penanganan Covid-19  ini disarankan oleh WHO tidak lebih dari 60%.Sementara di Jatim pelayanan Covid-19, baik RIK dan BOR nya itu 44-49%. Ini karenabupati sama-sama melakukan pelayanan kesehatan dengan baik dan di Blitar ditmabahdengan RSUD Srengat.

Sementara itu, Bupati Blitar, Rijanto menyampaikan bahwa pembangunanRSUD Srengat ini dimulai antara tahun 2013-2014 jauh sebelum pandemicovid 19 melanda. Dia menceritakan bahwa hampir satu dasawarsa yang lalu,Blitar bagian barat yaitu kecamatan Udanawu, Wonodadi, Srengat, dan Sanankulonmerasa bahwa akses mereka terhadap fasilitas kesehatan tidak baik, karena jarakRSUD Ngudi Waluyo Wlingi cukup jauh lebih dekat jaraknya ke RSUD dr. IskakTulungagung, dan RSUD Gambiran.

Dengan adanya tuntutan dari warga itu akhirnyadilakukan upaya untuk membangun RSUD Srengat ini dengan tipe C. Bupati Rijantojuga secara khusus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihakbaik langsung maupun tidak langsung yang memiliki kontribusi terealisasinyapembangunan dan operasional Rumah Sakit tersebut.

Dia juga memaparkan bahwa RSUD Srengat ini memiliki kapasitas120 tempat tidur yang dibangun pada tahun anggaran 2018 -2019 senilai Rp147 miliar. RSUD Srengat terdiri dari beberapabagian pertama gedung utama 4 lantai terdiri dari ruang poliklinik umum, ruangfarmasi, ruang laboratorium, ruang radiologi, rang manajemen Maternal prenatal,serta ruang lainnya pelayanan lainnya.

Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan Gedungpenunjang 2 lantai. Di gedung ini terdiri dari beberapa tempat pelayanan diantarnayapelayanan gizi, pelayanan laundry, kamar jenazah, ruang isolasi tekanan negatifkapasitas 8 tempat tidur. Kemudian ada juga fasilitas lainnya seperti asramaperawat rumah sakit, dokter spesialis, dan masjid.

“Kami juga sudah menyelesaikan ruang laboratoriumyang sudah dilengkapi dengan mesin PCR yang rencananya akan dilakukan visitasidari Dinkes provinsi. Nanti tanggal 17 september 2020 ini kami sudah membelimesin PCR satu ditaruh di Rumah Sakit Abdi Waluyo, satu di rumah sakit ini dannanti yang dalam proses nanti mobil PCR,” katanya.

Rijanto juga mengungkapkan bahwa RSUD Srengat inijuga masih butuh perlu kelengkapan peralatan seperi CT Scan dan operasi bertekanannegatif khusus Covid-19.  “Melaluikesempatan ini kami sangat berharap kepada Ibu Gubernur akan berkenanmengalokasikan dana pada 2021 nanti,” tadasnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.