
Tulungagung – Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) diharapkan bisa segera selesai. Sebab, dengan adanya konektifitas maka sektor ekonomi di wilayah selatan akan bisa mengalami percepatan yang tinggi.
Terlebih lagi jika pembangunan airport di Kediri selesai,maka akan menjadi konektifitas di kawasan selatan semakin bagus. Beberapa sectoryang menjadi pengungkit ekonomi akan mampu bangkit, bahkan juga akanmeningkatkan daya saing produk di kawasan tersebut.
“Jiga sudah sambung, wisatanya pasti akan menjadi daya tarikyang luar biasa. Kemudian sektor agraris juga akan menjadi daya kekuatan ekonomipara petani di sini. Apakah kakau atau kopi, atau yang lain. Ketika semua terbangunmengkoneksikan dengan transportasi yang terfasilitasi infrastrukturnya, rasanyaakan memberikan overhead yang lebih murah dan pasti tingkat daya saing produk disini juga akan lebih tinggi,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansasaat melakukan peninjauan pembangunan JLS di kawasan Tulungagung, Minggu(13/9/2020).
Dengan pembangunan di kawasan selatan ini, Gubernurmengatakan bahwa Selingkar Wilis akan menjadi satu kesatuan. Kemudian, dari maksimalisasipercepatan pembangunan akan mengakibatkan ekonomi di Selingkar Wilis jugaberkembang lebih cepat.
Khofifah juga menyebutykan bahwa, pembangunan ini jugamenjadi bagian penting dari format RPJMD yang menggunakan pembangunan berbasis wilayah.Untuk itu, lanjut Khofifah, pembangunan wilayah utara dan wilayah selatan iniharus sama-sama tumbuh dengan pengembangan yang sama majunya.
Melihat topografi wilayah selatan yang banyak berbukit, makaharus ada konektivitas di antara satu titik dengan titik strategis yang laindan hal itu dirintis dari pembangunan JLS. “Nah ini pada masa seksi 6 nantinyambung seksi 7, Harapan kita seksi 8 nya sudah di Sendang Biru sana, seksi 9nya juga Sendang Biru,” katanya
Dalam hal ini, Gubernur Khofifah juga sudah koordinasidengan Menteri PUPR, salah satu poinnya adalah harapan supaya lot atau seksi 10itu juga mulai dirintis, kemudian juga dilakukan percepatan pembangunannya. “Sayajuga sudah menyampaikan ke Pak Bupati Lumajang saat beliau ke Grahadi dengan fulltim. Yaya ingin ikut membantu proses akses jalannya karena dari lot 9 ke, lot10 nanti. Dulu waktu saya ke sana masih ada opsi Apakah menggunakan jembatanataukah akan melewati gunung dan seterusnya,” tandasnya.
Dia membahkan bahwa sebenarnya secara teknis itu sedangdisiapkan oleh tim kementerian PU PR, Tetapi beberapa hal yang terkait denganpembebasan lahan maka diharapkan Bupati membantu prosesnya sebab yang bayar tetapKementerian.
Sementara itu, Plh Kepala Bali Besar Pelaksana Jalan NasionalJatim Bali, Sodeli menandaskan bahwa untuk lot 6 ditargetkan selesai April 2023dan diushakan lebih cepat yaitu di brumbun. Kemudian untuk lot 7 diselesaikan oktober 2022.
“Akhir 2023 ruas dari Trenggalek melalui Prigi sudah bisatembus sampai Brumbun, tinggal dari Brumbun arah Lot 7 yang ada 34 km dan sudahkita usulkan program 2021- 2022 hingga tembus sampai Blitar. Memang secarakeseluruhan panjang JLS ada 684 KM yang sudah berjalan kontrakknya. Dalamkotraksi itu akan memenuhi isyarakat perada 4 paket lot, 6, lot 7, lot 8, lot 9, lota 8 di Jember, lot9 di Balaikambang Malang, itu juga sudah berjalan dan di lot 8 progres sudah42%,” tandasnya.
Pembangunan JLS ini cukup panjang mencapai 684km realsiasi469,61 km atau sebesar 68,63 %, jalan yang sudah fungsi sepanjang 383,61 km dansaisa panjang 214,7 km atau 31,37 %. (ufi)