
Kondisipenyebaran kasus Covid-19 di Provinsi Aceh dan Banten kini menjadi fokusperhatian Satgas Penanganan Covid-19.
JuruBicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan alasan Bantenmenjadi prioritas adalah provinsi tersebut merupakan bagian dari aglomerasiJabodetabek.
Pengendalianpenyebaran wabah di daerah-daerah aglomerasi sangat penting karena akanberdampak besar terhadap penyebaran kasus secara nasional.
"MengapaBanten, karena provinsi ini kasus tertingginya berasal dari kabupaten/kotayaitu Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang," ungkap Wikudalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kamis (1/10/2020).
Wikumengungkapkan kontribusi ketiga daerah tersebut mencapai 75 persen dari seluruhkasus yang ada di provinsi Banten.
Sementaraitu, Aceh dipilih sebagai prioritas penanganan berdasrkan peninjauan langsungoleh Satgas Penanganan Covid-19.
Provinsiini dipandang perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk peningkatanlaboratorium PCR di sejumlah tempat tertentu, misalnya di Aceh Utara, AcehTengah dan Aceh Selatan.
"Kamibaru saja ke Aceh Minggu lalu, dan kami mendapatkan laporan bahwa disanamemerlukan bantuan karena kasunya meningkat. Meningkat ini karena dengan adanyalaboratorium PCR yang ada di 3 tempat, Litbangkes, Labkesda dan RS ZainulAbidin dan menigkatkan deteksi kasus Covid-19," lanjut Wiku.
Wikumenekankan bahwa pembatasan mobilitas sangat penting dalam pengendalianCovid-19 di Aceh. Hal ini karena sebagian besar kasus Covid-19 merupakan kasusdari luar Aceh.
Selainmembatasi mobilitas dan menekankan kepatuhan atas protokol kesehatan, SatgasPenanganan Covid-19 juga memberikan bantuan masker dan menggerakkan ekonomimasyarakat di Aceh dengan memberikan bahan baku pembuatan masker kain untukdibagikan kepada masyarakat (Ist).