23 April 2025

Get In Touch

Meminta Pemilik Akun Allbi Madura Ditangkap, Ribuan Alumni dan Simpatisan Ponpes Karang Durin Sampang Luruk Polres

Ribuan massa luruk Polres Sampang
Ribuan massa luruk Polres Sampang

Sampang - Ribuan alumni dan simpatisan pondok pesantren (Ponpes) Karang Durin Sampang meluruk Polres setempat, Senin (05/10/20) pagi. Mereka menuntut supaya polisi segera menangkap pemilik akun Allbi Madura yang telah dianggap melakukan ujaran kebencian dan fitnah di media sosial.

Aksi massa ini berawal dari ocehan pemilik akun Fb Allbi Madura beberapa waktu lalu. Akun tersebut mengatakan KH. Khoiron dan KH. Fauzan yang merupakan pimpinan Ponpes Karang Durin Sampang dituduh sebagai antek PKI.

Baihaqi, salah satu alumni Ponpes dan juga peserta aksi mengatakan bahwa masalah tersebut bermula ketika kedua tokoh agama itu mendukung pasangan Colon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin tahun 2019 lalu. Disatu sisi akhir-akhir ini issu PKI bangkit lagi di masyarakat.

"Dan terjadilah ujaran kebencian di media sosial terhadap pimpinan Pondok Pesantren tersebut. Dengan kejadian ini, Himpunan Alumni Karang Durin (HIMAKA) datangi Polres Sampang supaya segera menangkap pemilik akun Allbi Madura," kata Baihaqi. .

Sekitar 5.000 massa yang datang terdiri dari Alumni dan simpatisan khususnya warga karang Penang Sampang tersebut mendesak secepat mungkin polisi menangkap pemilik akun yang menebar kebencian itu. "Kami meminta kepada papak Polisi Sampang agar dalam waktu 3 hari pemilik akun Fb Allbi Madura ditangkap, karena kami masih percaya kepada institusi Kepolisian," teriak orator dari atas mobil komando.

Dia menambahkan, jika dalam waktu 3 hari tidak ada hasil maka mereka akan melakukan aksi lebih besar. Bahkan, mereka juga akan menangkap sendiri pemilik akun tersebut.

"Akun Fb atas nama Allbi Madura bukan hanya sekali ini saja, akan tetapi sudah berkali-kali menebar benih kebencian pada masyarakat, khususnya pada guru dan Pondok kami, sehingga saat ini tidak bisa ditolerir lagi," kata Baihaki, salah satu alumni senior yang juga anggota legislatif.

Kapolres Sampang AKBP. Abdul Hafidz yang menemui massa aksi meminta supaya perwakilan dari Alumni Pondok pesantren masuk ke dalam ruangan. Sementara, peserta lainnya diminta duduk dan menggelar istighosah di lokasi aksi.

Kurang lebih 30 menit, Kapolres dan perwakilan aksi melakukan diskusi, akhirnya ada titik yang disampaikan Kapolresk di hadapan para peserta aksi. "Saudara- saudara para Santri dan Alumni HIMAKA, kami Kapolres Sampang akan menindak lanjuti laporan yang di tujukan pada akun Fb Allbi Madura. Hari ini juga, kami akan langsung menjemput anak itu agar diperoses hukum," jelas Kapolres. (azr)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.