
Kediri - Pemkot Kediri menyiapkan draft anggaran Rp 27 miliar untuk 210 proyek padat karya. Program padat karya yang dimulai September 2020 tersebut direalisasikan dinas-dinas terkait di jajaran Pemkot Kediri, salah satunya Dinas Pekerjaan Umum.
Menurut Sunyata, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri, sebanyak 210 paket proyek tersebut tersebar di tiga pekerjaan PU yaitu cipta karya, pengairan, dan bina marga. Paket proyek ini melibatkan 1.950 orang kuli bangunan dan lebih dari 1.800-an tukang.
“Draft anggaran sebesar Rp 27 milyar direalisakan menjadi 210 paket proyek. Sesuai instruksi Wali Kota, program padat karya harus melibatkan minimal 25 persen tenaga kerja dari masyarakat setempat atau sekitar lokasi proyek ,” kata Sunyata, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri, Selasa (13/10/2020).
Diharapkan, masyarakat yang penghasilannya terdampak Covid-19, bahkan hingga tidak memiliki penghasilan lagi, dapat bekerja kembali dan mendapatkan upah. Dari upah ini, dapat mencukupi kebutuhan minimal kebutuhan pokok dengan membeli kebutuhan dari warung sekitarnya sehingga terjadi perputaran ekonomi.
“Misalnya untuk proyek bina marga adapengaspalan jalan, pembuatan dinding pembatas jalan, dan rehabilitasi drainase.Maka pekerjanya, khususnya kulinya diambil dari masyarakat sekitar proyek,”tambah Sunyata. Untuk tukang, terkadang harus memanggil tenaga kerja daritetangga desa, namun tetap diutamakan yang ber-KTP Kota Kediri.
Mekanisme dari penentuan proyek ini kebanyakanmerupakan usulan dari kelurahan dan ada juga beberapa tambahan dari PU yangdirasa perlu untuk masyarakat. Jadi sebagian besar merupakan aspirasi darimasyakat.
“Awalnya sepi sekali ada Corona. Tidak adapemasukan. Lalu dari Pak RT disuruh ngumpulin KTP, jadi saya bisa kerja lagi,”kata Sumarwan, warga Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren. Ia dan 20 rekannyasedang mengerjakan perbaikan saluran irigasi di kawasan Banaran.
Senada dengan yang disampaikan Agung Prasetyo,mandor pengerjaan saluran irigasi di kawasan Ngronggo, Kecamatan Kota. Iamempekerjakan 14 kuli dengan 3 tukang yang kesemuanya berdomisili di DesaNgronggo.
Pelaksanaan Proyek Padat Karya dirasakan wargamasyarakat yang kehilangan pekerjaan terdampak Covid-19. Selain juga turutserta dalam pembangunan fisik, warga juga akan menikmati hasil pembangunannya.
“Targetnya mulai September sampai pertengahan Desember harus sudah selesai semua,” tambah Sunyata yang terus memantau realisasi proyek di lapangan. (gos)