
Jika terbiasa dengankehidupan new normal maka bisa disebut sebagai keharusan. Ini jugamengingat vaksin penangkal Covid-19 belum ditemukan.
BilaPSBB dicabut atau dilonggarkan, kita tetap harus melakukan pencegahan penularancoronavirus. Semua orang seakan-akan harus menjalani kehidupan baru yang amanuntuk berinteraksi, bekerja, dan melakukan rutinitas harian.
Psikologklinis yang juga penulis buku The Psychology of Pandemics StevenTaylor menyebutkan bahwa kita mungkin tidak akan benar-benar kembali kekeadaan normal.
Menurutnya,psikologis kita akan terbiasa menjaga diri dari risiko tertular dan merasa amandengan cara hidup baru ini.
Mungkinsebagian dari kita masih sulit menerima dan beradaptasi dengan keadaan.Sebagian yang lain masih mencari cara untuk bisa beraktivitas secara maksimaldengan menerapkan physical distancing sebagaimanayang dianjurkan.
Tidakperlu khawatir jika belum beradaptasi dengan new normal ini,karena kita memang masih di tengah-tengah perang melawan pandemic Covid-19.
“CaraAnda beradaptasi akan membaik seiring waktu. Mayoritas orang akan menemukancara untuk mengatasinya dan bergerak maju,” kata ketua
Tahapan psikologis New Normal
Bagaimana kita perlahan beradaptasi dengan keadaan new normal akibat pandemi Covid-19?
PsikiaterAmerika Serikat Elizabeth Kubler-Ross menggambarkan kondisi ini sama sepertikondisi berduka. Berikut 5 (lima) tahapan psikologisnya.
1.Penolakan terhadap situasi. Tahap ini akan melibatkan penghindaran,kebingungan, goncangan, atau ketakutan.
2.Marah dengan apa yang terjadi. Tahap ini akan melibatkan perasaan frustrasi,iritasi, dan kecemasan.
3.Tawar-menawar atau berjuang untuk menemukan makna dari apa yang terjadi. Dalamtahap ini, terdapat keharusan membuat kesepakatan untuk menyelesaikan rasapenyesalan atau rasa bersalah.
4.Depresi. Tahap ini dapat menimbulkan perasaan kewalahan, tidak berdaya, atauterisolasi.
5.Penerimaan. Pada tahap ini, seseorang akan mencapai perasaan tenang dan menerimakeadaan. Selain itu, penerimaan terhadap keadaan juga membuat pikiran mulaibekerja dan mencari tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya untuk beradaptasidengan keadaan.
Saatseseorang mencapai tahap penerimaan pada kondisi baru pandemi COVID-19, ia akanlebih bersedia untuk menerima new normal dalam kehidupannya.
Masadepan pandemi ini memang belum bisa diprediksi. Kecemasan dan stres meningkat,tapi perilaku altruisme atau kemurahan hati juga banyak terjadi.
Banyak individu maupun kelompok saling menawarkan bantuan yang membuat penerimaan pada kondisi new normal akibat pandemi Covid-19 ini semakin mudah. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Kamis, 15/10/2020) -Ist.