22 April 2025

Get In Touch

Hari Pangan Sedunia, Walikota Mojokerto Ajak Warga Manfaatkan Lahan

Hari Pangan Sedunia, Walikota Mojokerto Ajak Warga Manfaatkan Lahan

Mojokerto - Lesunya perekonomian di masa pandemi, Walikota Mojokerto, Ika Pusputasari terus memberikan semangat kepada warganya untuk selalu berupaya bangkit salah satunya melalui Program Upaya Pangan Mandiri (PUPM). Pada peringatan Hari Pangan Sedunia, dia juga mengajak warga untuk memanfaatkan lahan untuk mendukung upaya ketahanan pangan.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) adalah dengan memberdayakan lahan aset pemkot untuk ditanami jagung. Selain itu juga dan memberikan bantuan modal usaha dalam bidang pertanian dan peternakan.

Pemerintah Kota Mojokerto memiliki lahan aset seluas 9,0 hektar yang dimanfaatkan untuk menanam jagung, salah satunya adalah lahan jagung di lingkungan Kedungsari Kelurahan Gunung Gedangan. Lahan seluas 1,5 hektar ini ditanami oleh warga Kelurahan Kedungsari dengan jagung variates NK 212 sejak juli 2020. Pada kesempatan itu, Ning Ita memberikan bantuan bibit sayuran kepada 600 KK diantaranya bibit bungkul, cabai, tomat, terong. 

Selain dalam bidang pertanian, warga yang berminat dalam bidang peternakan juga mendapat bantuan modal usaha berupa ayam buras dan ayam petelur beserta kandang dan pakannya. Untuk bidang perikanan, Ning Ita memberikan bibit ikan nila dan lele serta kolam dan pakannya kepada 18 kelompok. 17 kelompok warga mendapat bantuan bibit ikan lele dan 1 kelompok mendapatkan bantuan ikan nila.

Ning Ita mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan bantuan program ketahanan pangan untuk 10.000 KK yang menjadi bagian dari program pemulihan dampak ekonomi pandemi Covid-19. Salah satu upaya dimana masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan adalah melakukan budidaya berbagai macam, mulai dari sayur mayur, dan ada juga ikan atapun unggas.

"Semua bantuan kita harapkan bisa memberikan kecukupan kebutuhan bagi pangan masyarakat kita. Kita berharap, bukan hanya pertanian, tentunya peternakan juga bisa merubah pola hidup yang selama ini warga perkotaan jarang sekali melakukan kegiatan pertanian maupun perternakan," jelas Ning Ita.

Masih kata Ning Ita, warga diarahkan untuk lebih inovatif memanfaatkan lahan sempit untuk kegiatan ketahanan pangan dan ini bisa dilakukan secara bertahap. Dari hasilnya nantibisa menjadi mata pencaharian masyarakat ke depan, dimana kuncinya dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan.

Untuk itu warga diminta tidak boleh patah semangat dan terus meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk bisa menjadi sumber ekonomi atau mata pencaharian bagi masyarakat.

"Insya Allah kami akan melakukan pendampingan hingga 6 bulan ke depan agar masyarakat Kota Mojokerto mulai terbiasa melakukan kegiatan budidaya yang mana menjadi kebiasaan hidup hingga akhirnya menjadi sumber mata pencaharian atau ekonomi warga Kota Mojokerto," pungkas Ning Ita. (Joe)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.