
Surabaya - Massa Aksi yang tergabung dalam Getol (Gerakan Tolak Omnibus Law) telah sampai di depan gedung Negara Grahadi pada pukul 16.00 WIB, Selasa (20/10/2020).
Dari pantauan di lapangan, massa pendemo melakukan aksi dengan tertib. Salah seorang orator memastikan bahwa aksi yang dilakukan hari ini berjalan dengan damai.
“Aksi Getol adalah aksi damai, kalau ada provikasi kalian tangkap atau kalian dengarkan saja biar bapak polisi tangkap saja. Massa Getol adalah masa terdidik,” ujar salah satu orator diatas mobil komando, Selasa (20/10/2020).
Lagi, para pendemo menuntut untuk menghapus UU Omnibus Law yang tidak berpihak kepada para buruh di Indonesia.
“Hari ini kita turun ke jalan, hari ini kami dari Getol kami tidak sepakat dengan UU omnibus law maka terbitkan Perpu. Kita tidak mendengar kabar bahwa tidak mencabut UU Omnibuslaw di mana di dalam UU banyak subtansi menyengsarakan rakyat. Pemerintah dan DPR sudah banyak mengeluarkan UU yang mencekik. Ini memang sebuah tanda tidak berpihaknya pada rakyat,” ujar orator dengan lantang.
Terlihat para aparat juga menghimbau agar masa pendemo mengeluarkan aspirasinya dengan tertib. Tak hanya itu para aparat juga membagikan masker bagi massa yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Di satu sisi, upaya pengamanan gedung Negara Grahadi lebih ketat dibandingkan pada aksi sebelumnya. Dua kendaraan taktis (Rantis) disiagakan di dua pintu gerbang Gedung Negara Grahadi. Sebelumnya, dua gerbang tersebut sempat jebol pada aksi Kamis (8/10/2020) lalu.
Satu Rantis penghalau massa berbentuk benteng disiagakan di gerbang barat. Sedangkan di gerbang timur disiagakan sati Rantis Tambora yang juga berfungai sebagai penghalau massa. Di belakang kendaraan tersebut, disiagakan puluhan personel keamanan baik dari Polri maupun TNI. (ard/ufi)