
Surabaya - Enam pelajar SMK terjaring razia saat demo Omnibus Law di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Diketahui massa yang berstatus sebagai pelajar ini mengikuti demo lantaran ajakan melalui media sosial.
“Sekitar 6 (anak) tadi ada ajakan unjuk rasa melalui medsos. Ada yang bawa bola tennis. Semua kita amankan di Polres,” ujar Wakapolrestabes AKBP Hartoyo, Selasa (20/10/2020).
Untuk selanjutnya, pelajar yang terjaring razia akan dipanggil orang tua, wali kelas, Bhabinkamtibmas, RT RW supaya tidak mengulangi lagi.
“Ini kan pelajar belum mengerti apa-apa tentang politik, tugasnya dia belajar dulu, sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa telah menangkap setidaknya 169 orang yang diduga tidak jadi bagian dari demonstran.
“Namun ada beberapa yang memang di luar bagian penyampaian pendapat. Ada beberapa indikasi yang kita amankan karena bawa molotov, pilox handalizem, miras. Kini sudah ditangani Polrestabes dan Polda,” ujarnya.
“Jumlah totalnya semuanya ada 169 orang. Namun in imasih proses pendalaman kita, nanti hasilnya kita tunggu bagaimana penyidik akan bekerja, baik direktorat reserse kriminal umum, direktor reserse narkoba, direktorat reserse kriminal khusus dan polrestabes surabaya,” pungkasnya. (Ard)