
MADIUN (Lenteratoday) - Uji Coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Kota Madiun akan dilakukan. Pasalnya, berdasarkan angket yang dibagikan, 80% orang tua menginginkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.
Walikota Madiun Maidi menyampaikan, uji coba pembelajaran secara luring (tatap muka) akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun demikian, uji coba hanya diikuti oleh siswa-siswi yang telah mendapat ijin dari orangtua. Sedangkan yang belum mendapatkan ijin, tetap mengikuti KBM secara daring.
"Yang tidak setuju ya tidak usah. Bisa mengikuti secara daring. Tatap muka langsungkan juga dibatasi. Jadi tidak semuanya masuk bersamaan," jelas Walikota, Maidi, Rabo (21/10/2020).
Maidi mengatakan tidak semua kelas diijinkan mengikuti pembelajaran tatap muka. Karena, KBM tatap muka nantinya lebih memprioritaskan kelas VI SD dan IX SMP yang mendekati ujian akhir nasional. Di sisi lain, dia ingin sarana dan prasarana di kelas memadai untuk menghindari klaster baru.
"Saya tidak mau grusa-grusu. Kalau pun KBM di kelas, saya ingin sarana dan prasarananya siap dulu dan wali murid mengizinkan. Kalaupun tidak, sistem daring kita sudah berjalan lancar karena ada laptop dan wifi," ujarnya.
Maidi menjelaskan, persiapan sekolah tatap muka masih dalam proses pengerjaan oleh Dinas Pendidikan Kota Madiun. Salah satu yang dia nilai siap adalah SMPN 1 Kota Madiun. Karena selain menyediakan 42 wastafel cuci tangan dan 5 thermogun, sekolah tersebut juga memiliki box check suhu tubuh otomatis. Dalam waktu dekat, dia ingin memeriksa sistem belajar secara daring dengan cara terjun langsung untuk mengajar.
"Semua warga sekolah, mulai pelajar, kepala sekolah, guru, sampai tukang kebunnya harus di rapid test dulu. Yang sakit, tidak usah masuk dulu. Prinsipnya saya ingin persiapan benar-benar matang," jelas Maidi menutup wawancara. (Ger)