
CIREBON (Lenteratoday)-Pembatasan aktivitas warga yang dilakukan di Kota Cirebon dan Kabupaten Bekasi mulai berimbas. Ekonomi dikedua daerah tersebut melambat.
Perlambatan ekonomi terlihat dari pendapatandaerah yang mengalami penurunan. Sektor-sektor yang berimbas akibat pembatasanaktivitas warga saat Pandemi Covid-19 adalah retribusi, restoran, hotel danpariwisata. Sektor-sektor ini merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar pendapatan yang dimiliki KotaCirebon dan Kabupaten Bekasi.
“Dari hasil survei pribadi, hasil kamiberkeliling memang diketahui pendapatan menurun, terutama sektor retribusi,restoran dan hotel,” kata WaliKota Cirebon Nashrudin Azis.
Azis mengatakan, meski ekonomi melambat tetapi langkah untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat terbilang efektif. Namun, Azis tak menampik kebijakan tersebut berimbas pada anjloknya pendapatan daerah. "Kita akan lihat nanti hasil konkretnya dalam laporan akhiran bulan ini," ucapnya. Sekadar diketahui, sejak awal Oktober, Pemkot Cirebon menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon memberlakukan sistem buka-tutup jalur di sembilan jalan. Kemudian, pemberlakuan pembatasan jam operasional bagi pertokoan, restoran dan pusat perbelanjaan. Pembatasan aktivitas masyarakat ini berlaku hingga akhir Oktober. "Konsentrasi kami bukan status merah atau kuning. Tapi bagaimana kami menanggulangi, memutus mata rantai dan tetap memperhatikan perekonomian Kota Cirebon," kata Azis. |
Wakil Ketua DPRDKota Cirebon Fitria Pamungkaswati menilai kebijakan pembatasan aktivitasmasyarakat kurang efektif. Sebab berpengaruh terhadap menurunnya pendapatandaerah.
"Saya rasapemberlakuan jam malam atau aktivitas masyarakat di Kota Cirebon kurangefektif. Apalagi dengan adanya penutupan jalan pun itu sama," ucap Fitria
Akibat kebijakantersebut, menurut Fitria, tak sedikit masyarakat yang memilih beraktivitas diKabupaten Cirebon. "Masyarakat pada larinya akhirnya ke Kabupaten Cirebon.Sehingga menambah PAD kabupaten. Kota Cirebon-nya jadi sepi," ujarnya.
Fitria berharapPemkot Cirebon mengevaluasi kebijakan tersebut. "Harus ada solusi lain. Yasalah satunya memperketat protokol kesehatan," kata Fitria.(ST1)