22 April 2025

Get In Touch

Tekan Konflik Sosial dengan Deteksi Dini

Tekan Konflik Sosial dengan Deteksi Dini

MADIUN (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Madiun beserta jajaran Forkopimda melakukan sosialisasi cara mendeteksi dini terhadap konflik sosial. Kegiatan yang dihadiri oleh 3 pilar (Lurah, Babinsa, dan Babinkamtibmas) di Kota Madiun diharapkan dapat menekan angka terjadinya konflik sosial.

Dandim 0803, Letkol Czi Nur Alam Sucipto mengatakan bahwa di masa modern saat ini, masyarakat sangat mudah menerima informasi. Namun yang menjadi masalah adalah terkadang informasi yang diterima tidak akurat. Sehingga ketika informasi palsu tersebut mencuat ke permukaan, timbullah konflik sosial.

"Dengan perkembangan teknologi ini, banyak yang negatif juga. Seperti pornografi, berita hoax dan lainnya. Ini merusak anak-anak kita," jelasnya saat sambutan di Gedung Diklat, Kamis (22/10/2020).

Nur menyampaikan, berita hoax yang diterima masyarakat, dan pornografi yang di tonton akan mempengaruhi alam bawah sadar. Sehingga masyarakat yang percaya dengan informasi palsu tersebut akan mengalami cemas, takut, dan stres yang berlebihan. Sedangkan pada pecandu pornografi akan menyebabkan jalur komunikasi di dalam otak terganggu. Dalam hal ini akan mengganggu fungsi otak seperti, emosi, pemusatan perhatian, pergerakan, kecerdasan, dan pengambilan keputusan.

Untuk mengatasi hal tersebut, aparat Pemerintahan, TNI dan Polri perlu mengikuti perkembangan situasi. Sehingga apabila aparat menemui informasi palsu dapat segera di tangani sebelum menimbulkan masalah. Aparat diminta melawan informasi palsu dengan menginformasikan keadaan yang sebenarnya dan menelusuri sumber informasi palsu tersebut.

"Perlu peran aktif dalam melawan berita-berita hoax. Ini orang-orang yang buat hoax pengecut sebenarnya. Ini harus kita counter dengan memberitakan up to date," ujarnya.

Dia juga menitipkan pesan pentingnya membagi waktu antara smartphone dengan keluarga. Nur menilai bahwa selama ini keluarga menjadi kurang harmonis karena sibuk dengan smartphone masing-masing. Padahal, dengan adanya keharmonisan di rumah tangga, akan meminimalisir terjadinya konflik dan penerimaan informasi palsu.

"Kita terlena, mengabaikan orang-orang di sekitar kita. Pasti datang ngeluarkan handpone masing-masing. Check notifikasi sosmed masing-masing, " kata Nur.

Nur berharap bahwa masyarakat dapat ikut andil dalam menjaga kamtibmas. Yakni dengan dimulai dari diri sendiri dapat membagi waktu antara keluarga dengan smartphone. Juga dimulai dengan menelusuri sumber informasi yang diterima.

"Kita sebagai petugas, sebagai orangtua harus bisa up to date. Kalau tidak, kita ketinggalan. Sehingga mereka (anak-anak) menjadi lost generation. Kalau sudah jadi lost generation, hancur," tutup Nur.

Walikota Madiun, Maidi menyampaikan, bahwa konflik sosial dapat dicegah secara dini. Yakni dengan cara cepat dan tanggap jajaran Pemerintahan dan TNI Polri untuk menelusuri informasi palsu apalagi bernada provokatif.

"Jangan sampai apabila ada orang yang berniat menyebar informasi palsu apalagi provokatif. Maka Forkopimda akan segera menangani itu. Sehingga Kota Madiun kondusif," tegasnya. (Ger)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.