
Jember - Masyarakat Jember diminta untuk hati-hati dan waspada dengan maraknya informasi tentang pencairan dana bantuan sosial langsung tunai (BLT) untuk UMKM dari Kementerian Koperasi yang mulai dimanfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab. Itu terjadi di Kecamatan Ajung ketika sejumlah warga yang dikabarkan bakal mendapatkan bantuan melalui perkumpulan media sosial dengan menumpang momen Pilkada untuk diarahkan mencoblos Cabup tertentu.
Modusnya yakni seseorang menawari menguruskan bantuan dengan awalnya menyetor identitas diri secara lengkap. Pelaku juga menawarkan surat rekomendasi dari sebuah koperasi tertentu untuk memastikan mendapatkan bantuan sosial untuk UMKM senilai Rp 2,4 juta. Selanjutnya, pelaku akan meminta bagi hasil dan potongan sebesar 58%. Jadi yg diterima oleh UMKM senilai Rp 1 juta. Potongan itu alibinya untuk biaya operasional dan sumbangan untuk koprasi yang memberikan rekomendasi. Tidak hanya itu, pelaku bahkan memanfaatkan momen pilkada ini, jika lolos mendapatkan bantuan, maka diminta mencoblos salah satu Cabup.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemkab Jember Dedi Nurahmadi, saat dikonfirmasi mengatakan, yang menentukan diterima atau tidaknya pemohon bantuan BLT UMKM bukan perorangan maupun Dinas Koperasi di daerah, tapi yang menentukan siap yang berhak menerima adalah Kementerian Koperasi.
“Dinas Koperasi UMKM di kabupaten hanya menampung data pemohon saja, setelah itu data kita kirim ke pusat, dan yang menentukan pusat. Uang yang cair atau diterima oleh pemohon juga utuh 2 juta 400 dan tanpa ada potongan sama sekali dan ini sudah dibuktikan oleh mereka yang menerima di gelombang pertama,” ujar Dedi, Senin (26/10/2020).
Dedi juga mengatakan, saat ini gelombang kedua juga sudah dimulai. Namun prosedur dan alur siapa yang berhak menerima, verifikasi dilakukan oleh Kementerian Koperasi. “Nanti Kementerian akan melakukan verfak, mulai dari NIK, Nomor HP dan beberapa dokumen lainnya, jika ada yang tidak lengkap, maka data akan dikembalikan ke kami untuk dilengkapi,” terangnya.
Dedi pun kaget mengetahui ada oknum tertentu yang mempolitisir bantuan BLT bagi UMKM oleh sekelompok orang. Pihaknya meminta agar warga hati-hati dan tidak mudah percaya dengan pihak-pihak yang mencoba untuk mencari keuntungan dari program pemerintah pusat ini.
“Waduh kok bisa sampai dipolitisir ya, saya himbau agar warga hati-hati dan tidak mudah percaya, yang jelas prosedur bantuan seperti itu, tidak ada titipan dari pihak manapun, termasuk dari calon bupati tertentu,” pungkas Dedi. (mok)