
MALANG (Lenteratoday) - Calon Bupati Sanusi dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto (SanDi) menjanjikan masyarakat miskin mendapatkan jaminan layanan kesehatan gratis. Layanan kesehatan ini nantinya masuk dalam program "Makin Tobat" (Masyarakat Miskin Gratis Berobat).
Sanusi mengatakan jika inisiasi tersebut selaras dengan program unggulan Malang Makmur di sektor kesehatan. "Jaminan progam itu sudah ada di tahun depan. Mekanismenya sudah kita siapkan dalam program 'Makin Tobat',” kata pria yang lekat disapa Abah Sanusi ini, Kamis (29/10/20).
Lebih lanjut Sanusi menjelaskan jika program kesehatan tersebut dibagi menjadi dua kategori. Yakni kategori pertama masyarakat miskin yang mempunyai BPJS dan kedua masyarakat miskin yang tidak terkover BPJS Kesehatan.
Berdasarkan hasil pemetaan Sanusi selama kampanye, terdata ada puluhan ribu masyarakat miskin yang belum memiliki jaminan BPJS Kesehatan. Mayoritas masyarakat miskin yang tak memikiki jaminan kesehatan tersebut hidup di kawasan pinggiran dan mereka hidup sebatang kara.
”Kalau masyarakat miskin yang punya BPJS kan sudah ditangung (BPJS Kesehatan). Nah yang tidak punya BPJS itulah yang kita tanggung biaya pengobatannya di rumah sakit,” ucap Sanusi. Masyarakat miskin yang belum memiliki BPJS Kesehatan tidak banyak. Ya mungkin tidak sampai 20 ribu orang. Kebanyakan sudah dapat jaminan BPJS,” ungkapnya.
Calon bupati asli Malang ini mengklaim, jika dana program "Makin Tobat" tersebut sudah dianggarkan pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Malang sebesar Rp 70 miliar. Alokasi anggaran tersebut diajukan sesaat sebelum dirinya cuti sebagai Bupati Malang karena tuntutan kampanye.
"Bagi warga miskin yang tidak memiliki NIK, cukup mengurus surat keterangan tidak mampu dari tingkat desa tempat mereka tinggal.
Mereka nanti akan diarahkan oleh Kepala Desa dan masyarakat setempat, agar bisa mendapatkan layanan kesehatan (Makin Tobat) melalui surat keterangan tidak mampu dari desa,” tutup Sanusi. (Sur)