
PASURUAN (Lenteratoday) - Potensi mangga di Jatim cukup besar dan menjadi salah satu produk unggulan. Untuk itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa akan berupaya mencari format baru untuk membuka pasar ekspor seluas-luasnya.
"Ini tren mangga Jatim, terutama dari Pasuruan dan akan menjadi bagian dari salah satu produk unggulan kita," kata Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan di kebun mangga apukat milik Habib Abu Bakar Assegaf di Desa Wonokerto, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (31/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Gubernur mangatan bahwa pangsa pasar mangga di Internasional cukup besar. Namun, untuk saat ini baru ditangkap Malaysia dan Thailand. Padahal, lanjutnya, potensi mangga di Indonesia khususnya di Jatim cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya faritas mangga di Indonesia.
Di Jatim, mangga punya keunggulan tersendiri. Salah satunya adalah mangga apukat dari Pasuruan ini. Diantara keunggulannya, jata Khofifah, terletak pada rasanya yang manis legit pada seluruh daging buah mangga. Selain itu juga terletak pada cara pengupasannya, dimana hanya dengan memotong bagian tengah kemudian diputat hingga akhirnya mangga terlepas dari bijinya.
"Mangga ini dikenal degam sebutan mangga apukat, karena setalah diiris tengahnya langsublng diputar dan ini lebih higienis. Jadi bagi yang tidak pakai sarung tangan, ini menjadi lebih higienis," tandasnya.
Gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini menandaskan bahwa awalnya dia mengenal mangga seperti ini dari Pasuruan. Namun, pekan lalu saat berkunjung ke Situbondo juga ditemukan format pengupasan mangga seperti ini.
"Mudah-mudahan ini akan menjadi ikhtiar kita memberikan penguatan bagi petani mangga dan membangunkan market akses sehingga pasarnya lebih luas lagi. Sehingga saat musim mangga harganya tidak jatuh," pungkasnya. (Ufi)