
MADIUN (Lenteratoday) - Pria asal Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun memanfaatkan gypsum sebagai bahan dasar pembuatan celengan karakter. Jumali (40) mengaku bahwa ide tersebut muncul dari browsing di internet terkait membuka usaha dengan modal yang minim. Setelah mendapatkan ide tersebut, dia membeli bahan dan peralatan.
"Usaha celengan karakter kartun ini saya awali sudah tahun 2019 akhir sebelum adanya corona," jelas Jumali yang mengaku belajar membuatnya secara otodidak, Sabtu (31/10/2020).
Awal pembuatan, Jumali hanya membuat satu karakter kartun, yakni Doraemon. Namun saat ini dia sudah mampu membuat tiga karakter kartun yakni Mikey Mouse dan Hello Kitty. Tidak hanya membuat celengan, Jumali juga membuat asbak dari gypsum tersebut.
Pembuatannya ternyata cukup mudah. Pertama, semen gypsum dicampur air dengan perbandingan 1:1. Kemudian gypsum diaduk ±1 menit dan dipastikan tidak terlalu kental maupun terlalu cair. Melalui lubang di cetakan, gypsum dituang dan diputar hingga semua cetakan di dalam terlapisi dengan gypsum. Kegiatan tersebut dilakukan kembali untuk melapisi celengan gypsum tersebut agar tidak terlalu tipis.
Proses pengeringan tergolong cepat, hanya butuh ±15 menit, cetakan dapat dibuka. Untuk mempercantik, celengan akan di cat sesuai dengan karakter aslinya. Dalam sehari, Jumali mampu membuat 40 celengan karakter.
Jumali mengatakan bahwa saat ini penjualan lebih aktif secara offline dibandingkan online. Pemasaran hanya dilakukan dengan dititipkan ke toko-toko rekanannya dan di jual di tempat-tempat pariwisata di Madiun.
Awal pandemi Covid-19 (bulan Maret 2020), produksinya sempat terhenti dikarenakan banyak tempat wisata yang tutup. Namun setelah diberlakukan New Normal, dia memberanikan diri untuk memproduksi kembali celengan gypsum karakter miliknya.
"Setelah new normal, kebetulan saya pasarkan lagi di toko-toko dan tempat wisata. Alhamdulilah laku. Untuk harga per biji saya jual Rp. 15 ribu," kata Jumali.
Jumali menyampaikan, kedepannya dia akan menambahkan lebih banyak karakter agar lebih banyak varian. Pasalnya, target utama penjualan tersebut kepada anak-anak baik TK hingga SD. Sehingga memberikan edukasi menabung untuk anak-anak sejak dini. (Ger)