
SURABAYA (Lenteratoday) - Ratusan buruh dari Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI), menggelar unjuk rasa penolakan Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja dengan cara yang berbeda.
Bertempat di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Selasa siang (10/11/2020), mereka yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jatim, mengusung tema Festival Rakyat. Antara lain, teatrikal musik, baca puisi, pameran foto, pasar tani, lapak baca, sablon, dan pengumpulan cap tangan tolak omnibus law.
Sejumlah petugas kepolisian juga disiagakan di sekitar kawasan para demonstran. Serta, mengatur lalu lintas supaya tidak menimbulkan kepadatan dan kemacetan dari pengguna jalan. Polisi juga membagikan masker bagi para serikat pekerja.
Dannis Seniar Yullea Paripurna, Koordinator Aksi, mengatakan, buruh meminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, membatalkan undang undang tersebut. Harapannya, dalam waktu dekat pemerintah segera menerbitkan peraturan pengganti undang undang.
"Melalui aksi ini kami memberikan pesan kepada masyarakat tentang omnibus law. Foto foto yang kami tampilkan adalah kondisi wilayah di jatim terkait perjuangan rakyat. Mulai Banyuwangi, Malang, Bojonegoro, Tuban dan lain sebagainya," ujarnya.
"Untuk massa terdiri dari berbagai unsur. Unsur Mahasiswa, Buruh, Petani, Lingkungan dan lain lain," imbuhnya.
Dampak omnibus law sendiri, lanjut Dannis, dirasakan oleh berbagai sektor. Pada sektor pertanian, lahan masyarakat digusur dan diambil alih perusahaan. Sampai saat ini belum ada penyelesaian yang jelas dari pemerintahan.
"Lewat adegan teatrikal, undang undang itu memperparah kesejahteraan buruh, agraria. Ada juga dari musisi jalanan membawakan sebuah lagu berisi tentang bahaya omnibus law yang menyasar masyarakat juga," tuturnya.
Di Hari Pahlawan ini, Dannis menyebutkan, buruh, tani, dan nelayan adalah pahlawan yang terlupakan. Banyak petani yang membawa hasil bumi kepada rakyat sebagai kerja keras untuk mensejahterakan.
"Dan rakyat sendiri bekerja untuk kesejahteraan bersama, " tuntasnya. (Ard).