14 April 2025

Get In Touch

Walikota Abu Bakar Terima Penghargaan Prestasi Home Care PEDULI RSUD Gambiran

Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar foto bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kadinkes Kota Kediri yang juga Plt Dirut RSUD Gambiran usai menerima penghargaan Kovablik.
Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar foto bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kadinkes Kota Kediri yang juga Plt Dirut RSUD Gambiran usai menerima penghargaan Kovablik.


KEDIRI (Lenteratoday) - Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menerima penghargaan atas layanan Home Care PEDULI (Profesional, Empatik, Dedikatif, Utuh, Langsung dan Integratif) RSUD Gambiran. Layanan tersebut masuk dalam Top 30 di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur 2020.

Penyerahan penghargaan dilakukan dalam Penyerahan dan Penganugerahan Hasil Evaluasi SAKIP, Penghargaan Kovablik dan Kompetisi Kelompok Budaya Kerja bertempat di The Singhasari Resort Batu, Jumat (13/11/2020). Tampak hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Emil Elistianto Dardak, Sekretaris Daerah Jawa Timur Heru Tjahjono, jajaran pejabat Pemprov Jatim dan Kepala Daerah se-Jatim.

Dalam sambutannya Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB, Diah Natalisa mengharapkan Kovablik dapat menjadi program yang dapat terus berjalan berkelanjutan. Kovablik dapat menjadi Kawah Candra digmuka bagi setiap inovasi pelayanan publik di Jawa Timur untuk disiapkan sebelum berkompetisi pada level nasional maupun nantinya di level internasional

7"Satu poin lain juga perlu kita perhatikan setiap inovasi yang sudah berjalan adalah kewajiban kita semua memastikan keberlanjutan dan kebermanfaatannya ke depan. Dan sekali lagi atas nama keluarga besar Kementerian PANRB kami mengucapkan selamat kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur atas suksesnya penyelenggaraan Kovablik tahun 2020 dan juga selamat kepada instansi inovator yang telah meraih prestasi dan juga meraih penghargaan," ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan terima kasih kepada kepala daerah yang terus menggerakkan inovasi. "Kreativitas dan inovasi menjadi sangat penting. Kita berlari oirang lain melompat. Kitìka melompat orang lain artificial intelligence . Maka dari itu inovasi harus menjadi bagian dari perencanaan kita, pelaksanaan dan evaluasi kita. Sinergitas dan kolaborasi saya rasa juga menjadi keyword yang harus kita lakukan bersama," ujarnya.

Usai menerima penghargaan Wali Kota Kediri mengungkapkan inovasi-inovasi yang banyak diraih Pemkot Kediri bukan karbitan. "Memang butuh proses dan pemikiran mendalam, sistematis, dan terstruktur sehingga bisa merasakan dampaknya dan khususnya di masyarakat. Nah ini harapan saya untuk OPD-OPD lain. Mari berfikir untuk inovasi-inovasi supaya ada dampak positif kepada masyarakat. Itu nanti pasti akan ada yang menilai, seperti saat ini banyak penilaian- penilaian yang tidak diprediksi seperti penilaian dari kementerian dan lainnya tahu-tahu kita dapat ini," ujarnyat.

Walikota Abu Bakar berharap seluruh OPD di Kota Kediri, khususnya OPD pelayanan, terus menciptakan inovasi-inovasi yang dapat mempermudah masyarakat. "Kutipan yang bisa saya sampaikan dari Bu Gubernur, kalaupun saat ini kita berjalan orang lain akan berlari. Kalau saat ini kita berlari maka orang lain akan menggunakan artificial intelligence untuk mempercepat pelayanan-pelayanan dan inovasi-inovasi,” kata Abu Bakar.

Saat ini memang disruption, memang carut marut, dimana harus berfikir bagaimana memberikan pelayanan cepat, prima kepada masyarakat. Kalau pelayanan masyarakat bagus, maka yakin mendapat penghargaan-penghargaan lagi, tapi penghargaan adalah bonus. Intinya, adalah bekerja, bekerja dan bekerja.

Ditambahkan Plt. Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, inovasi Home Care PEDULI berorientasi pada pasien bukan hanya pada penyakit. Banyak home care atau layanan kesehatan hanya berorientasi pada penyakit artinya ketika sakit diobati selesai. Semua stakeholder terlibat dalam Home Care PEDULI.

"Jadi kalau Home Care PEDULI ini bukan hanya penyakitnya yang diobati tapi orientasinya pada permasalahan pasien. Salah satu contoh yaitu pasien ini rumahnya tidak layak huni. Nah home care PEDULI membantu dengan memfasilitasi bedah rumah," ujarnya.

Ditambahkan, layanan home care di RSUD Gambiran sudah ada sejak tahun 2012. Namun untuk Home Care PEDULI sejak tahun 2016. Sampai saat ini kurang lebih ada 200 orang yang sudah tertangani. Ke depan inovasi akan dikembangkan dari home care PEDULI ini dari sistem pelapora.

"Karena selama ini sistem pelaporan masih manual dengan telepon. Mungkin nanti sistem yang akan kita buat sudah terintegrasi dan terkoneksi 24 jam ke sistem IT yang ada di RSUD Gambiran," pungkasnya. (Gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.