
SURABAYA (Lenteratoday) - Ratusan buruh yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jatim menggelar sidang rakyat di depan Gedung Negara Grahadi, Selasa (17/11/2020). Hal itu dilakukan setelah gagal meminjam gedung DPRD Jatim.
Aksi sidang rakyat ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Undang Undang Omnibus Law atau Cipta Kerja yang telah disahkan. "Kami sebetulnya berencana menyewa atau meminjam gedung DPRD Jatim. Beberapa hari yang lalu sudah kami kirim surat secara legalitas. Baik melalui email maupun pos," kata Koordinator Aksi, Anthony Matondang.
Akan tetapi, kata Anthony, begitu dikonfirmasi kembali ternyata tidak ada jawaban dari DPRD Jatim atau Sekdaprov. Hal tersebut dilakukan untuk mengadakan sidang rakyat di ruang paripurna.
"Melalui momentum ini, kami sengaja mengadakan sidang rakyat mosi tidak percaya terhadap rezim pemerintah, terkait masalah undang undang cipta kerja," katanya.
Sehingga, lanjut Anthony, massa aksi memutuskan tetap menyuarakan suaranya di depan gedung Grahadi sebagai mimbar pernyataan bebas kepada pemerintah. Mereka menampilkan berbagai pertunjukan. Antara lain, teatrikal, orasi, sidang rakyat mosi tidak percaya, hingga memainkan alat musik. Agenda itu bertepatan dalam rangka momentum Hari Pelajar Internasional.
"Tuntutan kami tidak berubah. Tegas menolak, konsisten, komitmen, tolak omnibus law segera terbutkan perppu," katanya.
Sebelumnya, mereka berkumpul di Jalan Ciliwung, hingga sempat menimbulkan kepadatan lalu lintas dari arah Wonokromo ke Tunjungan Plaza. Beruntung petugas kepolisian mengatur laju kendaraan sehingga arus kembali normal. Pukul 14.30 WIB, massa long march menuju gedung Negara Grahadi dengan pengawalan aparat keamanan. (Ard).