
SURABAYA (Lenteratoday) - Debat publik sesi kedua bakal digelar hari ini, Rabu (18/11/2020) di Dyandra Convention Hall. Acara tersebut akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Eri-Armuji dan Machfud-Mujiaman bakal saling adu strategi program peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Tentunya, program yang lebih menjanjikan dan menarik akan menjadi daya tarik warga Kota Pahlawan untuk menentukan pilihannya pada 9 Desember mendatang.
Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi mengatakan dalam rapat koordinasi dengan bawaslu, kepolisian, dan Satgas Covid-19, ia mengusulkan agar sejak 50 meter dari Dyandra sudah dilakukan blocking atau penyekatan untuk mencegah potensi para pendukung masuk ke lokasi.
"Di dalam rakor sudah saya sampaikan, sebaiknya diblocking sejak 50 meter dari Dyandra. Biar tidak berpotensi kerumunan di sekitar lokasi debat," paparnya, Rabu (18/11/2020).
Dalam debat tersebut menghadirkan panelis dari kalangan akademisi yakni Nafik Hadi Ryandono dan Hari Fitrianto, dosen Universitas Airlangga Surabaya. Machsus dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Syafi’ul Anam dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Rubaidi dosen UIN Sunan Ampel.
“Pertanyaan bakal disiapkan oleh panelis. Tapi yang perlu diingat, masyarakat bisa memberikan pertanyaan maksimal 7 hari sebelum debat dilangsungkan,” kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi.
Menurutnya, pertanyaan tersebut akan diolah dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh panelis, setelah itu dimasukkan ke dalam daftar pertanyaan debat.
“Nur Syamsi melanjutkan, saat ini persiapan sudah 75 persen,” ungkapnya.
Saat disinggung mengenai evaluasi debat sesi pertama beberapa minggu lalu, Nur Syamsi menjelaskan bahwa pihaknya berharap Paslon dapat mengkondisikan massa untuk tidak berkerumun dan berkelompok.
“Harapan kami pada semua paslon tidak mengerahkan massa yang berpotensi menimbulkan kerumunan, karena berpotensi menularkan covid-19,” kata Nur Syamsi.
Kendati demikian, debat sesi kedua akan diselenggarakan di Dyandra Convention Hall, yang sebelumnya dilaksanakan di hotel JW Marriott Surabaya. Terkait perpindahan tempat, Syamsi menegaskan pihaknya ingin mencegah penyebaran Covid-19.
“Alasannya satu, lembaga penyiaran yang kami tunjuk sebagai mitra dapatnya di Dyandra. Tidak ada tendensi lain. Yang kedua ya mudah dijangkau. Lalu pintu masuk satu sehingga screening pendukung untuk masuk lokasi relatif lebih mudah,” pungkas Nur Syamsi (Ard).