SURABAYA (Lenteratoday) - Kedua pasangan calon walikota dan wakil walikota Surabaya, Eri-Armuji dan Machfud-Mujiaman saling adu program sosial dalam depat publik Pilkada Surabaya putaran kedua yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya di Dyandra Convention Center, Rabu (18/11/2020).
Debat publik putaran kedua pilkada Surabaya mengusung tema Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya. Dalam sesi debat yang kedua, pasangan calon Machfud Arifin-Mujiaman memaparkan program penanggulangan kemiskinan di tengah pandemi Covid-19, diantaranya adalah pendidikan gratis, penguatan jaminan kesehatan, dan bantuan tunai.
"Kami akan bedah rumah 2.000 per tahun. Kemudian BLT (bantuan langsung tunai) kita berikan Rp 1 juta per KK, sembako murah juga kita persiapkan, kemudian bantuan nontunai yang belum ter-cover pemerintah pusat akan kami cover," kata Machfud.
Mujiaman dalam debat mengatakan bahwa jika nantinya terpilih, dia bersama pasangannya telah membuat program anggaran Rp 150 juta per RT yang bisa digunakan untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur di Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Eri Cahyadi mematahkan dengan argumen bahwa program yang dipaparkan soal jaminan kesehatan telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya. "Tadi disampaikan banyak program, itu hampir sama kalau buat saya, program yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya," kata Eri.
Armuji, pasangan Eri, juga menyebut rencana Machfud-Mujiaman yang ingin mengalokasikan Rp 150 juta per RT terbilang kemunduran. "Kalau Rp150 juta per RT itu cukup kecil, kita sudah melakukan Rp 187 juta itu bentuk program. Oleh itulah kalau Rp 150 juta ini kemunduran, bukan kemajuan, mundur sekali," kata Armuji.
Machfud kemudian membalas dengan sindiran bahwa yang disebutkan Eri-Armuji tersebut adalah hasil kerja Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. "Itu kan pekerjaan Bu Walikota yang sekarang, bukan pekerjaan saudara," pungkas Machfud. (Ard).
.jpg)
