
MADIUN (Lenteratoday) - Korupsi dinilai sebagai tindakan yang mampu merusak bangsa. Ada berbagai tipe korupsi, namun Wali Kota Madiun, Maidi menyebutkan adalah empat tipe korupsi pada tahun 2020. Hal itu disampaikan Maidi pada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan forum grup diskusi (FGD) dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia) Tahun 2020 di Hotel Aston, Kamis (03/12/2020).
Dalam FGD yang mengusung tema "Membangun Kesadaran Elemen Bangsa Dalam Budaya Anti Korupsi" ini Walikota Madiun Maidi mengatakan bahwa perilaku koruptif merupakan salah satu hal yang membuat sendi-sendi kenegaraan dapat hancur dan merugikan banyak orang. Dia berharap kepada semua untuk bersama membulatkan tekad melawan korupsi.
Maidi juga menjelaskan bahwa pada tahun 2020, dia mengkasifikasikan korupsi menjadi empat tipe, yakni Korupsi sistematika pengadaan barang dan jasa, korupsi penyaluran bantuan, korupsi pada basis sumber dana dan pengadaan alat kesehatan terkait Pandemi Covid 19, dan korupsi penyelenggaraan jaring pengaman sosial yang mana bertitik berat pada penerima bantuan.
"Berkaitan dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19 yang masih berlangsung maka terdapat kemungkinan adanya kegiatan mark up maupun penganggaran yang tidak semestinya dilakukan," jelas Maidi saat sambutan
Maidi juga mengatakan bahwa koruptor merupakan manusia yang egois, karena menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri sendiri. Padahal tanpa disadari, koruptor membuat jerat untuk dirinya sendiri.
"Kita tidak mencari kesalahan orang lain namun bgaimana cara kita memperbaiki orang tersebut. Kita tidak mempersulit kehidupan orang lain namun orang lain lah yang mempersulit hidupnya sendiri karena terlibat korupsi," kata Maidi.
Sementara itu, Kajari Kota Madiun, Bambang Ponco Wahyudi Hidayat mengatakan ada beberapa faktor penyebab terjadinya korupsi, diantaranya penegakan hukum yang tidak konsisten dan penyalahgunaan wewenang / kekuasaan.
"Banyak faktor penyebabnya, dominasi politik, minimnya pendidikan agama dan etika dan lain-lain," imbuhnya.
Bambang berpesan agar aparatur sipil negara dapat menyadari tugas luhur dan pengabdian untuk tidak mengambil yang bukan haknya. (Ger)s