
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Saat musim hujan tiba, Jalan Sethadjie, Kelurahan Langkai, Kec. Panarung, Kota Palangka Raya, sering dikeluhkan warga karena adanya genangan. Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) pun meminta Pemkot Palangka Raya mengebut perbaikan drainasenya. Sebab, saat saluran air selesai diperbaiki, maka kondisi jalan pun bisa dijaga dari kerusakan.
“Genangan air ini yang akan mengikis aspal jalan tersebut, yang mengakibatkan jalan berkubang. Jadi, kita harapkan perbaikan drainase ini dapat segera selasai”, ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pentaan Ruang (PUPR) Kalteng, Leonard S. Ampung dikutip Senin (14/12/2020).
Kepala PUPR Kalteng ini mengingatkan bahwa sesuai kesepakatan, apabila Pemrov memperbaiki jalan, maka Pemkot Palangka Raya wajib memperbaiki saluran drainase di setiap jalan yang sudah diperbaiki. Dia mengatakan jika tidak dilakukan perbaikan secepat mungkin, sia-sia saja Dinas PUPR Kalteng melakukan perbaikan jalan tersebut. Sebab luapan air dari drainase meluber ke jalan kemudian memicu genangan yang merusak aspal.
Untuk diketahui, Jalan Sethadjie merupakan salah satu ruas jalan utama di Kota Palangka Raya. Akses utama menuju satu-satunya Bandara Udara Tjilik Riwut.
Selain itu Jalan Sethadjie juga merupakan salah satu pusat keramaian karena banyaknya usaha dan pedagang di sepanjang jalan tersebut.
Namun yang selama ini menjadi keluhan warga adalah karena di saat musim hujan seperti sekarang ini, Jalan Sethadjie selalu digenangi air, dampak dari tidak berfungsinya dengan baik drainase di wilayah tersebut.
Proyek perbaikan drainase di Jalan Sethadjie sendiri sudah dimulai dari pertengahan bulan November 2020 dan ditargetkan sudah selesai sebelum libur Natal tahun ini.
Beberapa toko dan kios pun terpaksa tutup sementara karena proses pengerjaan drainase karena terhalang oleh tumpukan material dan kegiatan para pekerja. Salah seorang pedagang di Jalan Sethadjie, Nurul, menuturkan selama ini mereka sangat terganggu dengan genangan air apabila musim hujan tiba. Selain menyulitkan pelanggan untuk berhenti dan membeli, juga mengakibatkan lingkungan terlihat kumuh.
“Harapan kami semoga perbaikan drainase cepat selesai dan kami bisa berdagang kembali dengan normal, tidal apa-apa saat ini pembeli kami sepi dan toko berdebu yang penting nanti aman dari genangan air”, tutur Nurul. (nov)