10 April 2025

Get In Touch

Ada 7.628 Mobil Mewah di Jatim, 8%-nya Nunggak Pajak

Ada 7.628 Mobil Mewah di Jatim, 8%-nya Nunggak Pajak

Surabaya- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Timur (Jatim) mencatat sebanyak 7.628 unit mobil mewah berada di Jatim. Mobil-mobil mewah ini berpotensi menyumbang pajak per tahun hingga total Rp 125,4 miliar. Ironinya, ternyata ada sekitar 8% dari jumlah itu yang menunggak pajak dengan potensi pendapatan sekitar Rp 10 miliar.

"Yang dikategorikan mobil mewah menurut UU-nya adalahdi atas Rp 700 juta nilai jualnya. Data mobil mewah dengan nilai jual di atas Rp700 juta tadi yang terdaftar di Jatim ada 7.628 unit," ujar Kepala Badan PendapatanDaerah (Bapenda) JawaTimur, Boedi Prijo Soeprijanto, di Mapolda Jatim,Surabaya, Senin (16/12).

Dari 7.628 unit itu antara lain Toyota Alphard 2.138 unit,Mercedes-Benz 498 unit, Porsche 207 unit, Hammer 65 unit, Land Rover 60 unit,Range Rover 55 unit, BMW 7 sebanyak 5 unit, McLaren 2 unit, Aston Martin 1unit. (Aston Martin) ini mobil di atas tiga miliar rupiah (harganya),"imbuh Boedi.

Kendati demikian, hingga kini masih banyak yang belum membayarpajak. Pihak Bapenda akan menunggu hingga 31 Desember 2019. "Dari datayang kita sisir ada 600 sekian unit kendaraan itu sekitar 8 persen (belum membayarpajak). Pajak yang belum terbayarkan sekitarRp 10 miliar," ujarBoedi.

Sebelumnya, Polda Jatim telah menyita 14 mobil mewah diduga takdilengkapi surat-surat kendaraan alias bodong. 14 kendaraan tersebut yakni 5mobil Ferrari, 3 McLaren, 2 Porsche, 1 Aston Martin, 1 Mini Cooper, 1 NissanGTR dan 1 Lamborghini.

Kendaraan itu bakal diselidiki lebih lanjut. Kapolda Jatim IrjenPol Luki Hermawan bakal menarik mobil-mobil tersebut bila terbukti tak dilengkapidokumen kendaraan. “Kalau tidak ditemukan suratnya ya jelas kita akan proses, ditarik,kita akan bekerjasama. Tapi kalau ada suratnya, kalau dia belum bayar pajak ya harusbayar pajak, ada aturan mainnya, modusnya sih hanya punya form A aja, setelah ituenggak diurus pajaknya,” pungkas Luki. (ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.