
Surabaya – Pertumbuhan ekonomi di Jatim diprediksikan akanmencapai 5,2-5,8 persen pada 2020 mendatang. Pertumbuhan ekonomi itu akan bisa tercapaijika terjadi sinergi dengan berbagai steakholder di Jatim.
Perdiksi pertumbuhan ekonomi itu disampaikan oleh KepalaKantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Difi A Johansyah dalam pertemuantahunan BI 2019 yang mengusung tema Sinergi dan inovasi Mendukung Akselerasi PerekonomianJawa Timur, Selasa (17/12).
Dia menandaskan bahwa pertumuhan ekonomi di Jatim pada 2020itu bisa lebih dari 5,8 persen atau setidaknya mendekati angka tersebut antaranada beberapa factor. Salah satunya adalah karena di tahun ini sudah terbitPerpres No 80 Tahun 2019 tertanggal Tanggal 25 Nopember 2019 Tentang percepatanpembangunan ekonomi. Perpres ini secara spesifik merupakan momentum baru untuk meningkatkanpertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Menurutnya, dengan adanya Prepres ini akan memberikan efekmultiplyer ke semua sector yang mampu menunjang pertumbuhan ekonomi. Diantaranyaadalah pembangunan infrastruktur yang akan mempunyai nilai tambah terhadapProduk Domistik regional bruto (PDRB) dan menggerakan konsumsi dalam negeri.
Konsumsi dalam negeri bukan saja pembelanjaan rumah tanggasaja, tetapi juga meningkatkan pariwisata dan perdagangan antarpulau dan antardaerahyang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi baru. Kemudian juga didorong denganadanya perdagangan e-commerce, karena Jawa Timur juga mempunyai industri yangdiperdagangkan melalui e-commerce. “Kalau ini digarap dengan baik akan bisamendorong pertumbuhan ekonomi baru,” ungkapnya.
Selain itu, Difi menamahkan, factor lain yang akan mampumenunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah sinergi dengan steak holder diJatim. “Pertumbuhan di tahun 2020 bisa tercapai dengan syarat bisa sinergidengan beberapa pihak seperti Pemerintah Provinsi, Bank Indonesia, OJK, BUMNdan swasta untuk bersatu menjadi progam kerja sama,” tandasnya.
Disatu sisi, terkait dengan devisa di Jatim dimana devisa tidakhanya dari perusahaan tetapi juga dari tenaga kerja yang ada di luar negeri. Penamahandevisi ini juga akan mampu memperkuat keuangan rumah tangga di Jawa Timur denganmendorong komsumsi domestik. (ufi)