10 April 2025

Get In Touch

Tim BPK Diduga Tulari Covid-19 ke ASN Pemkab Kediri

Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Kediri.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Kehadiran Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk melakukan pemeriksaan keuangan tahunan di Kabupaten Kediri ditengarai mnularkan Covid-19 ke lingkungan ASN Pemkab yang menjadi obyek pemeriksaan. Mengingat klaster Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kediri menjadi salah satu penyumbang kenaikan angka penyebaran covid yang cukup tinggi dalam seminggu terakhir.

Hingga Senin, (14/12/2020) kasus covid di Kabupaten Kediri mencapai 1.781 orang. Sementara kasus sembuh sebanyak 1.304 orang, meninggal 137 orang, dan dirawat sebanyak 340 orang.

Sekretaris Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid Kabupaten Kediri, Slamet Turmudzi mengatakan, sejak Rabu, 9-14 Desember 2020, ada tambahan 474 orang orang terkonfirmasi positif Covid-19. Diantaranya adalah pegawai negeri sipil yang bekerja di lingkup Pemkab Kediri.

 “Klaster penyumbangnya dari pabrik rokok Tulungagung dan ASN di lingkup Pemkab Kediri,” jelas Slamet kepada wartawan, Selasa (15/12/2020).

Dari dua klaster itu, muncul klaster baru yakni klaster keluarga, kebanyakan klaster tersebut didominasi dari klaster ASN yang menularkan kepada sanak familinya.

Slamet juga menyebut, klaster ASN sendiri didapat saat kunjungan BPKt melakukan pemeriksaan keuangan tahunan di setiap dinas Pemkab Kediri. Hal itu diketahui dari hasil swab pegawai BPK saat hendak kembali ke Surabaya.

Mengetahui hasil swab tersebut gugus tugas akhirnya melakukan pemeriksaan masal kepada seluruh ASN yang bersentuhan langsung dengan BPK. “Dari hasil swab itu kita dapati ASN dari beberapa dinas diantaranya Bappeda, PUPR dan DKPP,” katanya.

Ditambahkan, selain dua klaster tersebut ada beberapa klaster yang hingga saat ini sulit untuk di-tracing. Alhasil klaster tersebut hingga kini belum diklasifikasikan karena pihak gugus tugas maupun Dinas Kesehatan kesulitan mencari. “Itu adalah mereka yang diketahui bertemu dengan banyak orang. Akhirnya kita tidak bisa memastikan dari mana orang tersebut tertular,” jelasnya.

Ditanyai terkait klaster Pilkada, Slamet menyebut hingga saat ini belum ada kasus dari kontestasi lima tahunan itu. Namun pihaknya masih terus memantau hal tersebut. “Sampai saat ini belum ada sama sekali dari klaster pilkada,” katanya.

Lebih lanjut, Slamet berpesan agar masyarakat mau benar-benar mentaati protokol kesehatan. Sebab covid kali ini menyebar lebih pesat karena ketidakpatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol tersebut.(gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.