10 April 2025

Get In Touch

Wisata Ijen Ikuti Penilaian UNESCO Global Geopark Network 2021

Wisata Ijen Ikuti Penilaian UNESCO Global Geopark Network 2021

BANYUWANGI (Lenteratoday)- Setelah resmi diusulkan menjadi bagian UNESCO Global Geopark (UGG), pemerintah terus mematangkan persiapan Geopark Ijen masuk jaringan geopark dunia. Pemkab Banyuwangi pun menyatakan siap mengikuti penilaian dari Unesco GGN pada pertengahan tahun 2021 mendatang.

"Kami baru saja menggelar pertemuan online dengan sejumlah stakeholder yang terlibat dalam persiapan menuju UNESCO GGN . Hadir Advisor Global Geopark, perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bappenas, perwakilan perguruan tinggi, Pemkab Bondowoso, juga Wakil Gubernur Jatim," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (16/11/2020).

Bupati Anas mengatakan pihaknya akan terus memantau persiapan penilaian dari badan dunia PBB lewat Badan Geopark Ijen. Apalagi pada tahun ini Geopark Ijen adalah satu-satunya geopark dari Indonesia yang diusulkan pemerintah pusat menjadi jaringan geopark dunia.

“Kami berterimakasih kepada pemerintah pusat, pemprov dan semua pihak yang bersama-sama menyiapkan Geopark Ijen. Kami dari daerah akan berupaya maksimal menyiapkan ini,” katanya.

Banyuwangi sendiri dalam sepuluh tahun terakhir telah merintis upaya yang selaras dengan konsep pengembangan geopark global yang menekankan pada upaya konservasi dan mengajak masyarakat setempat berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi potensi alam untuk pembangunan ekonomi lokal.

“Selama ini Banyuwangi konsisten mendorong pariwisata berbasis alam. Dimana Banyuwangi menawarkan alamnya yang asli, indah dan alami. Tak hanya itu, atraksi wisata dan seni budaya yang dikemas dalam Banyuwangi Festival juga dilakukan dengan memaksimalkan potensi alam tanpa menguranginya,” ujar Anas.

Sustainable tourism yang selaras dengan konsep geopark, kata Bupati Anas, adalah pilihan yang dikembangkan Banyuwangi untuk menarik wisatawan ke daerah.

Sementara Prof Eko Budi Santoso salah satu panelis dari Institut Sepuluh November mengatakan untuk menghadapi assesement UNESCO GGN, potensi Ijen Geopark harus terus dimaksimalkan dan dipromosikan. Ijen Geopark sendiri terdiri atas 21 geosite, 6 biosite, 11 cultural site dan 8 warisan budaya tak berwujud yang berada di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.

“Mayoritas kawasan geopark berada di area yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, maka daerah dan kementrian harus bersinergi dengan baik untuk meloloskan ini. Selain itu, warisan budaya di sekitar kawasan juga harus terus dijaga dan dipromosikan. Banyuwangi sudah melakukannya dan ini perlu terus dijaga karena akan berpengaruh dalam penilaian,” ujar Prof. Eko. (mok)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.