Imbas Rencana Kebijakan Wajib Tes Rapid Antigen, Banyak Wisatawan Urungkan Nginap di Kota Malang

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih berencana akan menerapkan kebijakan bagi wisatawan yang datang di Kota Malang untuk wajib melakukan rapid test antigen. Namun, meski belum diterapkan, saat ini ada beberapa hotel di Kota Malang yang sudah terkena dampak dari wacana tersebut.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki mengatakan, usai pemerintah memberikan pernyataaan tersebut, banyak wisatawan yang memilih untuk mengurungkan niatnya menginap di hotel yang ada di Kota Malang.
"Akhirnya ada beberapa hotel bilang, tamu-tamuku 50 persen sudah cancel semua gara-gara syarat rapid antigen. Hotel Whiz Prime itu ada 50 cancel, gara-gara syarat ini," ujarnya melalui sambungan telefon, Selasa (22/12/2020).
Padahal sebelum adanya wacana itu, kata Agoes, sebagian besar hotel di Kota Malang sudah terverifikasi pelaksanaan HSE (Health, Safety, Environment). Hal ini tentu menjadi salah satu poin penting, bahwa hotel di Kota Malang sudah aman dikunjungi bagi wisatawan dan layak untuk menerapkan standar protokol kesehatan.
"Jadi makanya kan jarang ditemukan klaster hotel kebanyakan yang muncul inikan klaster perkantoran. Tamu-tamu pun juga memilih hotel-hotel yang aman kalau gak sehat ya dia tidak mau nginap. Dengan adanya aturan itu memang banyak tamu yang berkunjung ke Malang banyak yang tanya tes rapid antigen itu, ya saya jawab iya," jelasnya.
Dengan adanya wacana ini, mewakili asosiasinya ia meminta kejelasan pelaksanaan mekanisme syarat wajib tes rapid antigen kepada Pemkot Malang.
"Gimana petunjuk pelaksananya di hotel-hotel itu, apakah hotel harus menyiapkan seperti gimana? Pemeriksaannya, bagaimana kalau ada kejadian yang tak terduga kan masih belum ada petunjuk surat edaran resminya," tanya Agoes.
Kendati demikian ia masih berharap pemerintah mempertimbangkan matang-matang wacana ini. Karena memgingat beberapa daerah tidak menghendaki adanya kebijakan tersebut.
Pertimbangan lain, kebijakan ini dikhawatirkan bakal mengurangi kuantitas wisatawan yang akan berkunjung ke hotel yang ada di Kota Malang.
Kota Batu kan tidak melaksanakan wajib antigen. Karena sidah HSE. Tapi ya secara asosiasi kami akan mentaati kebijakan pemerintah. Tapi mohon ada pertimbangan karena ada beberapa kota ya mencabut kebijakan itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Malang, Sutiaji bakal merencakan menerapkan aturan bagi wisatawan yang datang ke Kota Malang untuk melakukan rapid test antigen.Sampai saat ini, mereka masih melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk memastikan hal tersebut.
"Berkaitan dengan rencana rapid test antigen bagi wisatawan yang akan masuk ke wilayah Kota Malang, kami masih berkoordinasi dengan Pemprov Jatim tentang efektifitasnya bila hanya Kota Malang yang menerapkan hal tersebut. Sebab Kabupaten Malang dan Kota Batu tidak menerapkan hal itu. Sehingga kami masih belum menemukan kesepakatan," ujar Walikota Malang, Sutiaji Senin (21/12/2020). (Sur)