
[JAKARTA] Lenteratoday -Saat tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap mengunjungi China untuk menyelidiki asal-usul Covid-19, Beijing telah meningkatkan upaya untuk mencegah wabah baru sekaligus juga membentuk narasi tentang kapan dan di mana pandemi dimulai.
China telah menepis kritik terhadap penanganan awal virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan pada akhir 2019, dan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan bahwa negaranya akan menyambut tim WHO.
Tetapi di tengah ketegangan geopolitik yang membara, para ahli mengatakan para penyelidik tidak mungkin diizinkan untuk meneliti beberapa aspek yang lebih sensitif dari wabah itu, dengan keputusasaan Beijing untuk menghindari kesalahan atas virus yang telah menewaskan lebih dari 1,8 juta orang di seluruh dunia.
"Bahkan sebelum penyelidikan ini, para pejabat tinggi dari kedua belah pihak telah sangat terpolarisasi dalam pendapat mereka tentang asal-usul wabah," kata Yanzhong Huang, anggota senior Council on Foreign Relations, sebuah wadah pemikir Amerika Serikat.
"Mereka harus paham politik dan menarik kesimpulan yang dapat diterima oleh semua partai besar," tambahnya.
Muncul kasus baru
Di lain pihak, China daratan melaporkan 33 kasus baru Covid-19, naik dari sehari sebelumnya, yaitu 24 kasus, demikian Komisi Kesehatan Nasional pada Rabu (6/1).
Otoritas kesehatan melalui pernyataan mengatakan sembilan kasus di antaranya merupakan kasus impor. Sedangkan 23 kasus lainnya berasal dari Wuhan (20), Beijing (1), Provinsi Liaoning (1) dan Provinsi Heilongjiang (1).
Jumlah kasus baru tanpa gejala atau OTG, yang tidak ditandai sebagai kasus terkonfirmasi, naik menjadi 64 dari 37 kasus sehari sebelumnya.
Hingga kini jumlah kasus Covid-19 di China daratan mencapai 87.215, dengan jumlah kematian yang tidak berubah, yakni 4.634 kematian (Ant).