
Masalah tidur seringkali dikaitkan dengan penyakit-penyakit berat baik fisik maupun mental. Sebuah studi terbaru mengaitkan kondisi mendengkur dengan gejala Covid-19 berat.
Bagaimana penyakit dengan gejala mendengkur ini bisa menyebabkan Covid-19 gejala berat?
Banyak artikel jurnal yang menyatakan bahwa sleep apnea merupakan salah satu kondisi yang dapat memperburuk gejala pada pasien Covid-19.
Sebuah studi di Journal of Clinical Sleep Medicine mengatakan sleep apnea berpotensi memengaruhi keparahan hipoksia dan badai sitokin yang terjadi pada pasien Covid-19. Kedua kondisi ini sering terjadi pada pasien Covid-19 yang mengalami gejala berat.
Hipoksia adalah kondisi saat level oksigen dalam tubuh seseorang sangat rendah. Sedangkan sleep apnea menyebabkan penurunan kadar oksigen berulang kali sepanjang tidur.
Inilah yang membuat orang dengan penyakit mendengkur ini berisiko mengalami penurunan oksigen yang lebih parah jika menderita Covid-19.
Sedangkan badai sitokin (cytokine storm) adalah kondisi saat respons kekebalan tubuh timbul secara berlebihan dan bereaksi di luar kendali tubuh.
Episode sesak yang disebabkan micro arousals pada orang yang mendengkur juga didapati membuat mediator peradangan seperti Interleukin 6 (IL6) dan leptin meningkat. Kondisi peradangan kronis ini akan meningkatkan risiko terjadinya badai sitokin pada pasien Covid-19.
Semua penyakit tidur mulai dari kurang tidur, insomnia, dan sleep apnea diketahui dapat menurunkan imunitas dan meningkatkan risiko pneumonia.
Walau masih banyak tanda tanya dalam perjalanan penyakit Covid-19 , tampak jelas hubungan antara tidur, imunitas, dan infeksi Covid-19.
Di Indonesia malah masih buta kesehatan tidur. Sedih, melihat peningkatan insomnia, dan pengabaian penanganan mendengkur di masa pandemi ini.
Rumah sakit dan dokter harus melakukan pendataan apakah pasien yang mereka tangani memiliki sleep apnea obstruktif sebagai faktor risiko Covid-19. Data-data ini harus harus dimasukkan dalam studi dan data hasil untuk Covid-19.
Para peneliti di Journal of Sleep Medicine Review juga menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut dampak infeksi Covid-19 pada mereka yang memiliki masalah tidur. Termasuk upaya mengidentifikasi pasien Covid-19 yang memiliki sleep apnea namun belum pernah terdiagnosa sebelumnya.
Mulai perhatikan kesehatan tidur Anda. Mendengkur, kekurangan tidur, atau kantuk berlebihan bisa menjadi tanda kesehatan yang penting. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lenteratoday edisi hari ini (Kamis, 7/1/2021) -Ist.