20 April 2025

Get In Touch

Fokus Covid-19, Pemkot Kediri Tetap Waspadai DBD dan Chikungunya

Dinkes Kota Kediri mengadakan fogging sebagai antisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya.
Dinkes Kota Kediri mengadakan fogging sebagai antisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya.

KEDIRI (Lenteratoday) - Meski fokus dalam penanganan Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri tidak lengah terhadap penyakit yang kerap muncul di musim penghujan, Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya. Yakni, mengadakan fogging (pengasapan) sebagai antisipasi kedua penyakit tersebut.

Kepala Dinkes Kota Kediri, dr Fauzan Adima Mars menyatakan pengasapan atau fogging dilakukan ketika di suatu daerah/lokasi ditemukan kasus DBD.

Pada masa pandemi Covid-19, ketika konsentrasi masyakarat fokus pada penangangan Covid-19, ada penyakit rutin yang kerap berkunjung pada musim hujan yaitu demam berdarah dan cikungunya. Pemkot Kediri melalui Dinas Kesehatan Kota Kediri mengadakan fogging sebagai antisipasi penyebaran penyakit ini meluas.

“Pengasapan atau fogging dilakukan ketika di suatu daerah/lokasi ditemukan kasus DBD. Laporan kasus DBD dan chikungunya dari kelurahan akan ditindaklanjuti Dinkes. Tim survailance puskesmas akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk menemukan nyamuk dewasa. Apabila ditemukan nyamuk dewasa maka Dinkes akan mengadakan fogging di lokasi.

“Bulan ini ditemukan kasus DBD. Biasanya musim penghujan kasus DBD muncul, kalau musim kemarau (April-Oktober) relatif tidak ada kasus DBD,” tambah Fauzan. Fauzan mengatakan, selain kasus DBD, nyamuk juga menyebabkan kasus chikungunya.

Menurut keterangan Lurah Burengan, Adi Sutrisno, 9 orang warganya terjangkit chikungunya. Sejumlah 7 orang sudah sembuh usai dirawat di RS, dan 2 orang masih dirawat.

“Gejalanya demam, nyeri sendi, hingga tidak bisa berjalan,” kata Adi. Atas kasus tersebut, Lurah melapor ke Puskesmas Kecamatan Pesantren dan Dinkes, Senin (04/01/2021). Laporan langsung ditindaklanjuti untuk menemukan nyamuk dewasa, sehari kemudian, Selasa (05/01/2021) Puskesmas Kecamatan Pesantren dan Dinkes melakukan fogging di RW 09 dan RW 10 tempat ditemukannya kasus.

Selain di Kelurahan Burengan, pada awal tahun 2021, Dinkes sudah mengadakan fogging di Kelurahan Mrican dan Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto.

“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, selebihnya masyarakat harus tetap menggalakkan 3M,” imbau Fauzan. Selain fogging, pembiakan nyamuk bisa dicegah dengan 3M yaitu menguras/membersihkan tempat-tempat genangan air, menutup rapat tempat minum, dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air seperti kaleng, botol dan lainnya.

Adi mengaskan, akan menggiatkan gotong royong bersih-bersih lingkungan dan menerapkan 3M. Selain melakukan 3M secara gotong royong, antisipasi masing-masing masyarakat perlu dilakukan agar efektif menjaga lingkungan. Bila ditemukan kaus, segera lapor ke Dinkes/Puskesmas terdekat. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.