
MADIUN (Lenteratoday) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun gelar panen cabai di tengah harga yang sedang tinggi. Panen tersebut merupakan hasil dari pengolahan lahan Rumah Susun Sederhana (Rusunawa) Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Muntoro Danardono mengatakan bahwa panen tersebut merupakan yang keempat. Penanaman cabai itu juga mendapat bantuan perawatan dari kelompok tani Manguharjo.
"Lahan tidurnya itu rencana awalnya dibangun Rusunawa, tapi karena dananya untuk refocusing Covid-19 jadi belum bisa dibangun. Daripada lahan kosong, kemudian oleh Pak Wali diminta untuk dimanfaatkan tanam cabai," jelas Muntoro, Kamis (07/01/2021) sore.
Dalam pelaksanaannya, sejak awal penanaman bibit, perawatan hingga panen, kelompok tani dibantu oleh DKPP. "Pengolahan tanah kita bantu, pupuk kita bantu. Petani bisa memanfaatkan sebanyak-banyaknya. Harga jualnya berkisar Rp. 70 ribu perkilo," ujarnya.
Muntoro menjelaskan alasan memilih tanaman cabai karena lebih mudah dalam perawatan dan tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu hasil panen. Pada dataran tinggi, panen perdana dapat dilakukan diumur 3 bulan setelah tanam. Kemudian panen berikutnya dapat dilakukan setelah seminggu sekali. Sedangkan pada dataran rendah seperti Kota Madiun, cabai dapat dipanen pada umur 2,5 bulan setelah tanam. Kemudian dapat dipanen 2 sampai 3 hari sekali.
Muntoro berharap panen cabai tersebut membantu menstabilkan harga cabai di Kota Madiun. "Tadi waktu sama Pak Wali cuma panen simbolis aja, yang dipanen baru 5 Kilogram. Masih banyak sebenarnya," tutup Muntoro. (Ger)