
MADIUN (Lenteratoday) - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berdampak pada kelangsungan hidup satwa di tempat wisata Umbul Square. Untuk itu, pihak pengelola membuka sumbangan atau donasi dari pihak lain untuk kelangsungan hidup satwa.
"Terpaksa tutup. Padahal kami kesulitan dari biaya operasional khususnya untuk perawatan satwa," jelas Direktur PD. Umbul Square, Afri Handoko kepada Lenteratoday, Rabu (13/01/2021) pagi.
Dia mengungkapkan, sejak awal pandemi Covid-19, perusahaan daerah tersebut mengalami minus pemasukan yang sangat parah. Hal ini diperparah lagi dengan PPKM sehingga tutup lagi.
Afri mengatakan bahwa penutupan sejak Senin (11/01/2021) hingga Senin (25/01/2021). Dengan tujuan untuk mengurangi tempat berkerumun. Dia berharap agar ada masyarakat Indonesia yang tergerak hatinya membantu memberikan donasi untuk kelangsungan hidup satwa di PD. Umbul Square.
"Saya berharap ada yang tergerak hatinya untuk membantu dengan transfer ke rekening BRI atas nama PD. Obyek Wisata Umbul Kabupaten Madiun dengan nomor rekening 0045-01-003010-30-3," kata Afri.
Meski sangat terdampak, tempat wisata yang memiliki kebun binatang tersebut tidak dapat menerima pos dari belanja tidak terduga (BTT). "Secara regulasi kami tidak bisa. Ya bingung, padahal satwa bukan hanya butuh makan, tetapi butuh vitamin juga. Selain itu juga dituntut perawatan yang sebagus mungkin untuk kelangsungan hidup satwa," imbuhnya.
Afri mengaku telah mencoba meminta bantuan dari berbagai pihak. Namun masih belum sesuai harapan. "Ya yang membantu dari masyarakat sekitar wisata dan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI),"
Mengatasi masalah pakan satwa herbivora, Afri memanfaatkan tanah lapang milik Umbul Square untuk dijadikan lahan tanaman kangkung, sawi, dan pepaya. Sehingga sedikit membantu untuk kelangsungan hidup herbivora. "Yang satwa karnivora, mau tidak mau tetap harus beli daging potong. Masyarakat sekitar umbul mau membantu juga dengan memberikan bekatul, buah dan jagung," ujar Afri.
Masalah lain yang timbul adalah karyawan harus bekerja dengan sistem rolling sehingga jam kerja tetap terbagi sama rata dengan gaji yang jelas berkurang.
"Harapannya ya lembaga konservasi Umbul tetap eksis, satwa-satwa terselamatkan dan pamdemi segera berakhir sehingga Umbul bisa buka kembali," tutup Afri. (Ger)