23 April 2025

Get In Touch

Satgas Covid-19 Cegah Penularan Virus Corona di Pengungsian Gempa

Reruntuhan gempa di Majene, Sulawesi Barat (Ant)
Reruntuhan gempa di Majene, Sulawesi Barat (Ant)

[JAKARTA] Lenteratoday -Berdasarkan data pada Senin (18/1/2021) pukul 08.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pasca gempa M6,2 yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Saat ini, tim personel BNPB masih melakukan assestment untuk wilayah terdampak gempa di Kabupaten Majene.

Guna mencegah potensi penularan Covid-19, Kepala BNPB Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memberikan dukungan berupa alat test cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan Covid-19 di lingkungan pengungsian.

Sebanyak 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju, dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane.

Terdapat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.

Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan.

Sebanyak 81 korban meninggal akibat gempa tersebut, masing-masing 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.

Pusdalops BNPB mencatat, sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak (Ant).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.