
MALANG (Lenteratoday) - Walikota Malang, Sutiaji mengakui jika Kota Malang saat ini mengalami dua bencana. Yakni bencana alam dan non alam
Ia mengatakan berdasarkan perkirakan Badan Hidrologi Meteorologi, hujan akan terus turun dengan itensitas yang tinggi pada Januari hingga Februaro. Bahkan kata dia, di dua bukan itu puncak-puncaknya curah hujan di Kota Malang.
Artinya apa, bahwa kita mengahadapi Bencana alam dan non alam. Kita harus waspada, untuk diri kita dan masyarakat. Jangan sampai ada bencana alam kemudian kita sendiri kena seperti bencana Covid-19 (non alam) ini kita kena," ujarnya, Selasa (19/1/2021).
Lebih lanjut walikota kelahiran Lamongan ini menjelaskan jika ia mengamati beberapa titik rawan longsor. Lokasi tersebut diantaranya Kelurahan Oro-oro Dowo, Bandulan, Kotalama (Jalan Muharto), Bunulrejo, Bendungrejosari (Jalan Janti), (Jalan Kemantren) dan Jodipan
"Seluruh daerah sungai ini rawan semua.
Ada bencana kan manakala dihuni oleh manusia," urainya.
Dengan kondisi demikian, Pemkot Malang sesegera mungkin akan bekerjasama mengundang BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).
"Pada saat rapat itu kita sampaikan apakah tidak memungkinkan untuk dilakukan mitigasi ataupun pencegahan. Itu akan diupayakan.
Secara normatif itu menjadi kewenangan BBWS, itu adalah daerah inspeksi," pungkas Walikota. (Sur)