21 April 2025

Get In Touch

Ilmuwan AS Yakini Corona Berawal dari Cina Sejak Oktober 2019

Virus Corona diyakini berawal dari Wuhan, Cina
Virus Corona diyakini berawal dari Wuhan, Cina

PHILADELPHIA (Lenteratoday)– Tim WHO hingga saat ini masih terus melakukan penelitian di Wuhan, Cina terkait asal muasal virus Covid-19 yang berhasil menyebar dan menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Meski demikian, dari Institute for Genomics and Evolutionary Medicine, Temple University, Philadelphia meyakini Corona berawal dari negeri Tirai Bambu sejak Oktober 2019.

"Semua bukti genetik membuat jelas bahwa virus Corona ini adalah dari China. Pola penyebaran ke seluruh dunia juga konsisten dengan virus asal Cina ini menjadi awal wabah di negara lain," kata Sergei Pond, salah satu peneliti yang dikutip dari IB Times, Kamis (04/02).

Mereka memanfaatkan permodelan untuk melacak mutasi kanker dan diterapkan untuk mengetahui evolusi virus Corona yang menyebabkan Covid-19. Pelacakan dilakukan sampai progenitor, genom yang berada di balik infeksi virus Corona.

Disimpulkan bahwa virus Corona Covid-19 benar-benar berasal dari Cina dan mulai ada sejak pertengahan Oktober 2019 atau awal November 2019. Terindikasi pula bahwa virus ini sudah menyebar ke berbagai belahan dunia beberapa minggu sebelum terdeteksi pasien pertama.

Studi ini sama dengan beberapa riset lain di California dan Arizona bahwa virus Corona COVID-19 kemungkinan muncul pertama kali di Provinsi Hubei antara pertengahan Oktober sampai November 2019.

Mengenai sumber virus Corona Covid-19 masih diselidiki secara intensif. Dipercaya pembawa pertamanya adalah kelelawar, kemudian menginfeksi binatang perantara sebelum menular ke manusia. Akan tetapi belum diketahui spesies perantara yang dimaksud.

Amerika Serikat dan Cina sendiri sedang bersitegang soal asal virus Corona. Kementerian Luar Negeri AS menyebut ada bukti periset di Wuhan Institute of Virology menderita sakit sebelum terdeteksi kasus virus Corona di Wuhan.

Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China langsung membalas. "Saya ingin menekankan jika AS sungguh menghormati fakta, mereka harus membuka lab biologi di Fort Detrick, memberi lebih banyak transparansi pada isu seperti 200 lab biologi di luar negeri, mengundang WHO melacak asal virus Corona di AS dan menanggapi kecemasan komunitas internasional dengan aksi nyata," kata Hua.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.