20 April 2025

Get In Touch

Awas Chikungunya dan DBD Mulai Mengintai Kabupaten Kediri, Januari 2021 Ditemukan 51 Kasus

Awas Chikungunya dan DBD Mulai Mengintai Kabupaten Kediri, Januari 2021 Ditemukan 51 Kasus

KEDIRI (Lenteratoday)- Tingginya curah hujan sejak akhir tahun 2020 hingga memasuki awal tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri menemukan ratusan kasus serangan penyakit Chikungunya yang hampir merata di seluruh wilayah kecamatan. Masayarakat diminta lebih waspada pasalnya curah hujan diprediksi masih terjadi hingga Maret 2021 mendatang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono mengungkapkan, musim penghujan seperti saat ini sangat berpotensi menciptakan tempat perindukan nyamuk. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk terus waspada.

"Masih berpotensi, selama masih ada curah hujan tinggi seperti saat ini. Untuk itu mari galakkan kembali program 3M Plus. Kita ajak bersama-sama membangun kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Melihat sekeliling apa ada penimbunan air, adakah kaleng terbuka yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk," kata dr. Bambang.

Dinkes menemukan sejumlah kasus Chikungunya dan DBD. Pihaknya langsung melakukan upaya penanganan dengan cara pengasapan atau fogging. Langkah tersebut dimulai dari pendataan yang dilakukan petugas dari Puskesmas dalam satu Rukun Tetangga (RT). Kemudian ditindaklanjuti Bagian Pencegahan dan Penularan Penyakit dengan melakukan fogging.

Bambang mengungkapkan, perilaku hidup masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan hidup bersih menjadi faktor utama munculnya kasus Chikungunya. Selain itu, pihaknya menyadari adanya prioritas penanganan karena wabah penyakit Covid-19. Namun demikian, Dinkes langsung mengambil langkah cepat untuk mengatasi terjadinya serangan penyakit Chikungunya maupun DBD.

Masih kata Bambang, dalam situasi saat ini peran juru pemantau jentik (jumatik) sangat vital. Untuk itu, Dinkes meminta  jumantik tetap aktif dalam setiap pengelolaan program di Puskesmas. Dinkes sendiri melakukan terobosan berupa kegiatan Jambore Jumantik agar mereka lebih pro aktif.

Data dari Dinkes menyebutkan, sepanjang tahun 2020 terdapat 355 kasus serangan penyakit Chikungunya. Dari jumlah tersebut, serangan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2020 sebanyak 249 kasus. Sedangkan pada bulan Januari 2021 ini sudah ditemukan sebanyak 51 kasus. Adapun daerah yang paling tinggi terjadi serangan pada lima kecamatan yakni, Gampengrejo, Wates, Pare, Plosoklaten dan Banyakan.(gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.