
PASURUAN (Lenteratoday) - Banjir bandang yang menerjang Dusun Genuk Watu, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jatim, mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Mereka terseret arus banjir hingga beberapa kilo meter.
Selain itu, puluhan warga terpaksa mengungsi lantaran rumah mereka rusak. Salah seorang warga, Suryo, mengatakan hampir seluruh perabotan rumah miliknya tidak bisa digunakan akibat terkena lumpur, Kamis (4/2/2021).
"Banyak barang-barang tidak terselamatkan bercampur lumpur dan reruntuhan," ujarnya.
Alat berat dikerahkan untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan rumah yang sudah berserakan di lokasi kejadian. Sampah dari bangunan rumah juga masih berserakan di gang jalan yang berukuran 3 meter tersebut.
Perabot rumah tangga seperti meja, kursi, kasur karpet dan peralatan elektronik yang bercampur lumpur juga dikeluarkan oleh pemilik rumah.
Beberapa petugas dan relawan juga sudah datang ke lokasi dan membagikan nasi bungkus serta minuman air mineral kepada warga dan membatu membersihkan lumpur dan puing-puing reruntuhan.
Kepala Desa Kepulungan, Didik Hartono menjelaskan kepada Lenteratoday, saat ini sebagian warga sudah ada yang mengungsi di Dusun Kabunan, Kepulungan.
"Kemarin ada sekitar 63 warga yang mengungsi dan hari ini sebagian sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Ia mengatakan, akibat kejadian banjir bandang itu sebanyak enam rumah rata dengan tanah akibat terseret banjir, sebelas rumah mengalami kerusakan berat dan sebanyak 13 rumah mengalami kerusakan sedang.
Warga juga banyak yang bertahan di mushala desa setempat karena lokasinya masih aman.
Sebelumnya, pada Rabu (3/2/2021) hujan deras mengguyur kawasan Pasuruan hingga mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan.
Dua orang warga masing-masing Sri Susminanti dan Nanda Sekar Arum, warga Dusun Genuk Watu, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jatim, ditemukan tewas terseret banjir bandang yang terjadi di wilayah setempat pada Rabu petang.
Kepala Desa Kepulungan, Didik Hartono mengatakan korban ditemukan lagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB di dua lokasi yang berbeda.
"Korban Susminarti ditemukan sekitar 1 kilometer dari tempat tinggalnya yang kini sudah rata dengan tanah," katanya di lokasi kejadian.
Ia mengatakan masyarakat yang menemukan keberadaan korban, langsung melakukan evakuasi dengan kantong jenazah ke RS Asih Abyakta.
Sementara korban hilang yang bernama Nanda Zeni Sekar Arum ditemukan di Dusun Tempel, Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
"Korban kedua ditemukan beberapa kilometer dari tempat kejadian. Kini keduanya sudah dishalatkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat," ujarnya.
Ia mengatakan akibat kejadian banjir bandang itu, sebanyak enam rumah rata dengan tanah akibat terseret banjir, sebelas rumah mengalami kerusakan berat dan sebanyak 13 rumah mengalami kerusakan sedang.
Di lokasi kejadian, warga menggelar tahlil kepada kedua korban sebelum dikuburkan di pemakaman umum. Beberapa anggota keluarga juga tampak menangis atas kepergian anggota keluarganya. Bahkan ada salah satu keluarga yang pingsan di dekat jenazah dua korban tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Gempol Kompol Kamran di lokasi mengatakan dari keterangan warga, dua korban saat kejadian sedang duduk di teras rumah.
"Dengan tiba-tiba air menggerus rumah mereka dari belakang dan menyeret korban hingga ditemukan tewas," katanya.
Sebelumnya, pada Rabu (3/2) hujan deras mengguyur kawasan Pasuruan hingga mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan.(Wan)