
BLITAR (Lenteratoday) - Anak balita selamat dari laka maut antara minibus Suzuki Carry nopol AG 1535 DV dengan kereta api Dhoho di Jl. Kahuripan Kota Blitar, Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 10.30 WIB. Kecelakan itu mengakibatkan 1 penumpang minibus tewas di lokasi kejadian, serta 2 lainnya luka-luka.
Minibus warna biru yang dikemudikan Budiono (31) warga Dusun/Desa Sumber, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar tersebut ditumpangi keluarganya, yakni isterinya Alip Ica Silvia (26) dan 3 anaknya Amelsa Erica Zanwadari (9), Amanda Argananta (4) serta anaknya yang masih balita.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Heri Setiawan saat berada di lokasi kejadian kecelakaan mengatakan bahwa kecelakaan terjadi ketika minibus macet atau mogok diatas rel ketika akan melintas dari utara ke selatan. "Bersamaan dengan itu melintas KA Dhoho dari Blitar tujuan Surabaya, karena tidak sempat menghindar atau memundurkan mobilnya akhirnya tertabrak kereta api yang melintas," ujar AKBP Yudhi.

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, AKBP Yudhi mengatakan pada saat kejadian relawan yang bertugas di perlintasan sedang istirahat untuk ibadah sholat jumat.
"Ada relawan yakni warga sekitar yang menjaga perlintasan swadaya, sudah memperingatkan pengemudi minibus. Kalau akan ada kereta api melintas dari timur tapi palang pintu tidak ditutup, sehingga minibus tetap melintas dan tiba-tiba mogok/macet tepat diatas rel," jelasnya.
Karena mobil tiba-tiba berhenti diatas rel, sopir langsung meminta keluarganya turun dan berusaha mendorong mobilnya mundur. Sementara penumpang wanita disebelahnya yang diketahui isteri sopir, juga berusaha membantu suaminya mendorong mobil. Tapi naas, belum sempat mobil mundur sudah tertabrak KA Dhoho nomor lokomotif CC 2039813 dengan masinis Luki Hadi Prasetyo.
Minibus sempat terseret beberapa puluh meter, hingga akhirnya terguling ke sisi utara rel. "Korban dari kecelakan ini 1 orang meninggal dunia di lokasi yaitu Ibu Alip Ica Silvia, sedangkan suaminya dan anaknya yang mengalami luka sudah dibawa ke RS Syuhada Haji, Kota Blitar," ungkap AKBP Yudhi.
Salah satu warga sekitar yang sempat menyaksikan kejadian, mengaku melihat korban Silvia keluar mobil sambil menggendong anaknya yang balita. Kemudian berusaha menyelamatkan anaknya melemparnya ke tepi rel, setelah itu terlihat gugup. "Awalnya sudah turun di depan mobil, kemudian anaknya dilempar ke tepi rel dan berusaha membantu suaminya mendorong mobil tapi tidak sempat dan langsung tertabrak kereta api yang lewat," tuturnya.
Ditanya hasil penyelidikan awal dari kecelakaan ini, AKBP Yudhi mengaku masih akan mendalami, hasil dari olah TKP, keterangan saksi dan analisa dari petugas. "Apakah ada unsur kelalian atau tidak, serta berkoordinasi dengan pihak PT Kereta Api dan Dishub mengenai standar keamanan di perlintasan," pungkasnya.(ais)