20 April 2025

Get In Touch

Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp 3,6 M untuk Perbaiki Tebing & Tanggul Jebol

Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron sidak proyek pembangunan tanggul Sungai Kedunglarangan yang longsor diterjang banjir susulan. (Foto-Dokumen)
Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron sidak proyek pembangunan tanggul Sungai Kedunglarangan yang longsor diterjang banjir susulan. (Foto-Dokumen)

PASURUAN (Lenteratoday)- Bencana hidrometeorologi menjadi ancaman kala musim penghujan tiba. Salah satunya dialami Kabupaten Pasuruan. Tak hanya merusak bangunan saja, melainkan tebing dan tanggul juga ikut jebol. Dari hasil assesment yang telah selesai dilakukan, ada anggaran sebesar Rp 3,6 miliar yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Alam dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Misbah Zunib mengatakan, angka tersebut merupakan hasil dari assesment atau survei tim teknis yang turun ke lapangan, dan nanti bisa menjadi taksiran dalam memperbaiki rusaknya tebing dan tanggul tersebut.

“Untuk asesment tebing dan tanggul rusak imbas bencana banjir selama awal Februari lalu, di-handle langsung tim teknis yang turun ke lapangan, ketemulah Rp 3,6 miliar,” kata Misbah.

Dari hasil survei itu, tim teknis mendapati ada 9 titik tebing dan tanggul yang rusak. Kerusakan itu tersebar di sejumlah titik. Mulai Gempol, Rembang, Rejoso, Beji, Pandaan. Lalu Prigen, Kejayan, Gondang Wetan, dan Bangil.

Kata Misbah, rencananya, untuk penguatan tebing dan tanggul itu bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Salah satunya, dengan pemasangan bronjong di tebing yang tergerus longsor.

“Dari hitung-hitungan kami, untuk memperbaiki kerusakan itu, butuh anggaran sekitar Rp 3,6 miliar,” terangnya.

Selanjutnya, hasil asesmen itu sendiri saat ini telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk direkap secara keseluruhan dampak bencana di bulan ini.

Kapan realisasi perbaikannya? Misbah menyebut masih perlu waktu lagi. “Sambil menunggu realisasi kegiatan fisik recovery-nya, upaya kedaruratannya sudah kami lakukan dan tempuh,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Pasuruan, A Mujib Imron melakukan sidak proyek pembangunan tanggul Sungai Kedunglarangan, Kelurahan Manarui, Kecamatan Bangil yang longsor diterjang banjir susulan.

Akibat banjir susulan pada Minggu (14/2/2021) malam itu, pemukiman warga sekitar terendam.

"Penyebab banjir di Bangil semalam karena dua hal. Pertama karena curah hujan tinggi, kedua karena terjadi luberan di titik yang sama, yakni di tanggul Sungai Kedunglaragan yang jebol ini," jelas Wabup Mujib, Senin (15/2/2021).

Mujib menyebut bahwa jebolnya tanggul Sungai Kedunglarangan terjadi awal Desember 2020. Setelah diperbaiki sementara dengan konstruksi sandbag, tanggul tersebut kembali jebol diterjang banjir pada 3 Februari 2021, bersamaan dengan banjir luapan Sungai Pulungan.

Berdasarkan aspirasi warga, tokoh masyarakat dan DPRD Kabupaten Pasuruan, pembangunan tanggul yang jebol itu dikerjakan dengan konstruksi bronjong."Namun demikian, konstruksi bronjong saat ini masih dalam proses dan maaf kedahuluan air datang kembali," ungkapnya.

Mujib meminta masyarakat Bangil bersabar, karena upaya konkrit Pemkab Pasuruan membenahi tanggul yang jebol dengan bronjong ini memerlukan waktu dua bulan."Pak Bupati sudah komitmen dengan penanganan darurat ini. Kami berharap ada good will dari pemerintah pusat karena sungai ini sungainya pemerintah pusat melalui BBWS dan ini masih banyak PR penguatan tanggul di utara tanggul jebol ini," tandasnya. (adv)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.