09 April 2025

Get In Touch

Danau Tahai Palangka Raya, Keindahan Air Merah dan Hutan Eksotis

Danau Tahai di Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya
Danau Tahai di Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Salah satu objek wisata yang dapat dikunjungi saat berada di Kota Palangka Raya adalah Danau Tahai. Saat menuju Sampit, pengunjung bisa singgah ke tempat ini, karena lokasinya memang berada antara Palangka Raya dan Sampit.

Danau Tahai berada di Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya. Berjarak sekitar 30 Km pusat kota. Jika berkendara hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam. Lokasi Danau Tahai cukup mudah diakses, hanya sekitar 3 Km dari jalan raya dengan akses jalan sudah beraspal.

Tahai sendiri dalam bahasa Dayak berarti Danau. Bila diartikan menjadi unik yaitu ‘Danau yang bernama Danau’. Hal ini mungkin karena ukuran danau relatif kecil.

Mengenai asal usul terbentuknya danau ini tidak ada yang tahu pasti. Ada yang mengatakan danau ini dahulunya adalah bekas tambang pasir, karena adanya akumulasi air sehingga terbentuklah danau. Sementara ada juga yang bercerita jika Danau Tahai terbentuk dari hasil perubahan arah aliran air Sungai Kahayan.

Sebagaimana kita ketahui, wilayah Kalteng pada umumnya ditutupi oleh lahan gambut. Berada di lahan gambut bercampur dengan dekompasisi (pembusukan) dari lingkungan sekitar danau seperti akar tumbuhan, batang pohon, daun-daun, hewan, menjadikan mineral memicu air danau tersebut berwarna merah. Bahkan di musim tertentu bisa menjadi kecoklatan. Inilah yang menjadi salah satu keunikan Danau Tahai.

Di lokasi danau pengunjung juga menikmati jembatan kayu menuju ke tengah danau. Di antara jembatan atau titian kayu tersebut juga disediakan gazebo-gazebo yang dapat digunakan untuk bersantai. Tentu saja berfoto di lokasi ini juga akan menyajikan panorama eksotis.

Jika ingin berkeliling danau anda dapat menggunakan bebek air atau perahu kecil. Untuk harga mereka tidak mematok, seikhlasnya atau nego dengan pemiliknya (petugas) di lokasi.

Pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam sekitar yang masih alami dan terjaga keasliannya. Jika beruntung, pengunjung dapat melihat uwak-uwak (sejenis kera) dan beberapa jenis burung yang dilindungi oleh pemerintah seperti burung Enggang dan Tingang.

Salah seorang petugas di lokasi Danau Tahai, Dede, mengatakan harapannya agar Danau Tahai mendapat perhatian dari pemerintah setempat agar dapat dikelola lebih maksimal dan lebih terawat. “Jika objek wisata ini dikelola dengan baik dan dirawat dengan adanya bantuan dari pemerintah, pasti Danau Tahai akan lebih menarik dan wisatawan yang berkunjung akan lebih ramai,” papar Dede.

Dipinggiran Danau Tahai pengunjung dapat melihat beberapa rumah apung atau disebut lanting. Namun rumah lanting ini tidak digunakan sebagai tempat tinggal, sengaja dibangun penduduk setempat sebagai obyek wisata dan spot berfoto bagi wisatawan. Rumah lanting sendiri menggambarkan budaya masyarakat Banjar yang dikenal sebagi ‘manusia sungai’ dan terbiasa hidup dan beraktivitas di atas sungai.

Untuk masuk ke lokasi wisata Danau Tahai cukup hanya membeli tiket seharga Rp 5.000 saja. Selian itu ada biaya pakir Rp 2000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Objek wisata ini sudah buka dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore. Walaupun ini wisata danau, kamu tidak disarankan untuk berenang atau menginjak danau secara langsung. Sebabdasar danau adalah lahan gambut yang berstruktur empuk sehingga bisa terperosok ke dalam. Untuk diketahui kedalaman gambut susah diprediksi.

”Semoga Danau Tahai lebih dikembangkan, dirawat dan dijaga kebersihannya agar semakin dikenal supaya semakin banyak wisatawan yang datang ke tempat ini,” katanya.(nov)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.