
MADIUN (Lenteratoday) - Rumah Sakit Dolopo Kabupaten Madiun menerima bantuan berupa mesin polymerace chain reaction (PCR). Mesin yang ditempatkan di laboratorium mikrobiologi tersebut dapat mempercepat dan mempersempit area tracing, karena mampu menguji hingga 300 spesimen per hari.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan bahwa mesin PCR tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dengan adanya mesin tersebut dapat mempercepat pelaksanaan tracing.
"Kalau sebelumnya untuk menunggu hasil tes swab bisa tiga hari. Untuk saat ini cukup 2,5 jam. Kalau seseorang diketahui hasil positifnya dalam waktu singkat tentu tracingnya bisa dipersempit karena bisa dicegah untuk isolasi dan mendapatkan perawatan," jelas Ahmad seusai meresmikan Laboratorium Mikrobiologi RSUD Dolopo, Sabtu (20/02/2021).
Dalam sekali putaran, mesin PCR tersebut mampu menguji 96 spesimen dalam sekali putar. Sehingga RS. Dolopo dapat membantu pelayanan tes swab dari luar Kabupaten Madiun.
"Ini akan mengcover pemeriksaan spesimen pasien Covid-19 dari daerah Jawa Timur bagian barat.Satu putaran bisa 96 sampel atau spesimen, lebih banyak jumlahnya. Bisa melayani pasien dari Madiun maupun daerah sekitarnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Dolopo, Purnomo Hadi mengatakan pengoperasian mesin PCR akan dimulai pada akhir Februari 2021. "Pengoperasiannya masih menunggu register dari Litbangkes pusat ya. Mungkin minggu depan sudah bisa beroperasi,” ujarnya.
Dengan adanya mesin PCR tersebut Purnomo berharap agar angka positif Covid-19 dapat segera menurun. Karena semakin cepatnya tracing dan perawatan.
"Bandingkan jika hasilnya tiga hari baru diketahui, OTG (orang tanpa gejala) itu sudah beraktivitas ke mana-mana, kemudian hasilnya positif. Kan tracingnya luas,” pungkasnya.
Sebelumnya, laboratorium tersebut telah menjalani Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan visitasi oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Persatuan Dokter Spesialis Mikrobiologi serta Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dan Dinkes Provinsi Jawa Timur. (Ger)