
SURABAYA (Lenteratoday) - Peringati Hari Pendengaran Sedunia yang jatuh pada tanggal 3 Maret, RSI Surabaya di Jl Ahmad Yani gelar sosialiasi perawatan kesehatan telinga.
RSI melakukan sosialisasi di persimpangan rel kereta Ahmad Yani, untuk meningkatkan kesadaran tentang mencegah gangguan pendengaran dan ketulian, serta mempromosikan perawatan kesehatan telinga dan pendengaran.
Ketua PKRS Promosi Kesehatan Rumah Sakit, Drg Dian Permata Asri mengatakan, seseorang yang memiliki gangguan pendengaran, bila dia tidak bisa mendengar seperti pendengaran orang normal, yaitu pada ambang batas pendengaran 20 dB pada satu telinga atau keduanya.
Gangguan pendengaran dan ketulian disebabkan dua faktor utama, yaitu faktor bawaan dan faktor Risiko kejadian.
"Faktor bawaan terjadi sejak lahir, biasanya terjadi karena adanya kelainan genetik herediter dan non herediter pada saat kehamilan dan melahirkan," ungkapnya
"Sedangkan faktor risiko kejadian itu dapat menjangkit seluruh usia, berdasarkan pada faktor risiko yang ada," sambungnya.
Drg Dian Permata Asri kemudian membagikan tips dan langkah-langkah pencegahan gangguan pendengaran.
Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan bisa digunakan oleh masyarakat, sebagai berikut:
1. Pada ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan teratur dan segera berobat apabila terdapat demam yang disertai dengan ruam merah pada tubuh, jangan minum jamu atau obat apabila tidak disarankan oleh tenaga medis;
2. Untuk balita agar usahakan tidak meminum susu botol sebelum bayi berumur satu tahun untuk mengurangi infeksi saluran nafas. Selain itu agar tuba Eustachius (salran penghubung tenggorakan dengan telinga tengah) lebih terlatih dan berfungis baik;
3. Memperhatikan kebersihan liang telinga;
4. Tidak minum obat dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter;
5. Hindari suara bising;
6. Hindari makan obat sembarangan;
7. Hindari membersihkan telinga dengan benda keras seperti batang bulu ayam, batang rumput, dan batang korek api. (ard)