
BLITAR (Lenteratoday) - Selangkah lagi Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK) Kabupaten Blitar akan menorehkan prestasi tingkat dunia. Mereka berhasil masuk 20 besar ajang Penghargaan WSIS Prizes 2021 melalui aplikasi berbasis website Ojo Lungo Adoh Sakdurunge Kemput Blitar (Olas Kembar).
Ketua Umum Relawan TIK Kabupaten Blitar, Hamzah Fathoni menyampaikan bahwa WSIS Prizes 2021 kepanjangan dari World Sumit On the Information Society, yaitu ajang pengharhagaan yang digelar oleh PBB. "Untuk menggali inovasi-inovasi bidang Telekomunikasi dan Informasi, dari seluruh penjuru dunia," ujar Hamzah, Kamis (11/3/2021).
Lebih lanjut Hamzah menjelaskan keikutsertaan aplikasi berbasis website olaskembar.id pada kompetisi WSIS Prizes 2021 berawal dari dibuatnya website yang berisi informasi mengenai destinasi wisata di Kabupaten Blitar. "Dalam website tersebut disajikan lengkap informasi mengenai wisata alam, budaya, sejarah, dan religi yang ada di Kabupaten Blitar. Karena selama ini Blitar hanya dikenal Makam Bung Karno, padahal banyak destinasi wisata lainnya," jelasnya.
Website olaskembar.id murni dibuat oleh RTIK Kabupaten Blitar, dengan dukungan dari Disparbudpora, Bapparda, Bappeda, dan Dinas Kominfo Kabupaten Blitar. "Tujuan RTIK menunjukan potensi wisata di Kabupaten Blitar, agar semakin dikenal wisatawan baik, lokal, regional maupun mancanegara," ungkapnya.
Karena kendala yang menyebabkan destinasi wisata minim kunjungan, diantaranya kurang informasi mengenai rute, transportasi, destinasi wisata lain disekitarnya dan penginapan. "Kalau merekan datang jauh-jauh hanya 1 destinasi wisata tentu kurang menarik, maka dibuatlah website olaskembar.id agar wisatawan bisa dengan mudah dan cepat, memilih destinasi wisata yang ingin dikunjungi melalui paket-paket wisata dan sekaligus bertransaksi melalui website," terang Hamzah yang kesehariannya berwiraswasta dibidang IT ini.
Diawali dengan survei, pemetaan, asessment seluruh destinasi wisata di Kabupaten Blitar, totalnya ada 152 titik wisata lokal. Akhirnya disepakati dibuat aplikasi berbasis website olaskembar.id. "Aplikasi ini dibuat pada akhir 2019 dan milik RTIK, namun digunakan bersama dengan Bapparda dengan sistem kerja sama sharing economy yang rencana dilounching Maret 2020 tapi terkendala pandemi Covid-19," paparnya.
Padahal dampak pandemi Covid-19 kondisi pariwisata terpuruk, banyak tutup. Maka dengan aplikasi website olaskembar.id diharapkan wisatawan bisa terbantu, mereka bisa memilih tujuan wisata, memesan sekaligus membayar paket wisata lengkap. "Hingga September 2020 lalu, olaskembar dilounching di Pantai Serang oleh Bupati Blitar Pak Rijanto," tandasnya.

Karena olaskembar.id murni inisiasi RTIK Kabupaten Blitar, diikutikan dalam kompetisi WSIS yang digelar setiap tahun oleh PBB terkait inovasi dibidang telekomunikasi dan informasi. "Total yang mendaftar sekitar 1.700 peserta, dari seluruh dunia dibagi 18 kategori. Kita masuk kategori ke 15 atau AL C8, bersaing dengan 499 peserta lainnya. Setelah direview, kita berhasil masuk lolos nominasi 20 besar dunia," beber Hamzah.
Dalam ajang WSIS Prizes 2021 ini, aplikasi olaskembar.id masuk dalam kategori AL C8 Cultural Diversity, Linguistic Diversity dan Local Content. Olas Kembar merupakan singkatan dari Ojo Lungo Adoh Sakdurunge Kemput Blitar, memiliki arti jangan pergi jauh (keluar daerah bahkan keluar negeri), sebelum mengunjungi seluruh tujuan wisata di Kabupaten Blitar.
Dari 20 besar nominasi untuk lolos menjadi champion 5 besar dan winner yang juara 1, dari Indonesia ada 7 peserta. Terdiri dari 3 dari Jawa Timur, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar. Sedangkan 4 lainnya dari Kementrian Kominfo dan 3 dari Jakarta. "Untuk bisa menang dan menjadi juara, kami tidak bisa berjuang sendiri tapi butuh dukungan dari masyarakat Kabupaten Blitar, warga Jawa Timur bahkan rakyat Indonesia dengan cara vote secara online melalui website wsisprizes 2021 di google atau di alamat https://www.itu.int/net4/wsis/stocktaking/Prizes/2021/," tegasnya.
Saat ini diakui Hamzah sedang gencar-gencarnya dilakukan sosialisasi agar banyak nendapat vote, melalui pembuatan content berupa video. Termasuk akan meminta bantuan Bupati Blitar, Rini Syarifah agar seluruh warga Kabupaten Blitar mendukungnya.
Hamzah menambahkan pengumuman pemenang WSIS Prizes 2021, akan dilakukan pada 17-21 Mei 2021 di Jenewa. "Pemenang akan mendapatkan undangan untuk hadir, biasanya kepala daerah. Di sana akan ada beberapa kegiatan, sekaligus pengumuman pemenang," imbuhnya.
Secara terpisah, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (Bapparda) Kabupaten Blitar, Akhsin Al Fata mengatakan bahwa Olas Kembar adalah program paket wisata, yang sudah ada sejak pertengahan tahun 2019 lalu. "Awalnya hanya tersedia Paket Olas Kembar untuk lembaga sekolah atau pendidikan, melalui kerja sama dengan Dindik Kabupaten Blitar. Dimana lembaga sekolah wajib mengikuti trip Paket Olas Kembar dulu, sebelum berwisata ke luar daerah," kata Akhsin.
Namun sejak pandemi Covid-19 dan sekolah juga diliburkan, Olas Kembar terpaksa vakum beberapa bulan. Dengan mulai diterapkannya tatanan kehidupan baru (New Normal Life), Bapparda membuka kembali paket wisata Olas Kembar untuk umum yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.
"Paket Olas Kembar Umum akan dibandrol dengan harga mulai Rp 125.000 sudah termasuk transport, makan, souvenir dan sertifikat," pungkasnya.(ais)