16 April 2025

Get In Touch

Hewan Sulit Diberi Label, Metode Transaksi Virtual di Pasar Hewan Akan Dikaji Ulang

Aidatul Fitriyah, Ketua Paguyuban Pasar Pagi Gor Kota Pasuruan membacakan petisi bersama teman-teman PKL - saat duduk bersama dengan Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan Gus Ipul - Mas Adi. Foto : istimewa
Aidatul Fitriyah, Ketua Paguyuban Pasar Pagi Gor Kota Pasuruan membacakan petisi bersama teman-teman PKL - saat duduk bersama dengan Walikota dan Wakil Walikota Pasuruan Gus Ipul - Mas Adi. Foto : istimewa

NGAWI (Lenteratoday) – Upaya untuk memulihkan roda perekonomian dengan membuka kembali pasar hewan masih memerlukan pengkajian kembali. Ini terkait dengan metode penerapan prokes dan menghindari kerumunan.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja, Yusuf Rosyadi, setempat, mengatakan, inovasi prokes ketat berupa jual beli hewan dengan sistem labeling identitas pada hewan dalam bertransaksi masih menemui kendala. 

“Kendalanya adalah saat label dikalungkan, hewannya berontak dan hal yang demikian akan dievaluasi dicarikan solusi lain, yang tetap bisa menghindarkan terjadinya kerumunan,” kata dia. 

Sementara untuk jam operasional di pasar hewan masih seperti biasanya ketika kondisi normal, yaitu mulai pukul 04.00 hingga pukul 21.00. Pantauan di pasar hewan jumlah hewan sapi yang sudah masuk ke pasar hewan kurang lebih 800 sapi atau sekitar 80 % dari kapasitas.

“Dimungkinkan masih banyak pembeli yang belum tahu mengenai pembukaan pasar hewan Ngawi, pasca penutupan pasar hewan sejak 19 Januari 2021 yang lalu. Kemungkinan yang lain adalah hari raya kurban yang masih lama,” pungkas Yusuf.

Terkait ramainya pasar, pihaknya tidak berharap, pasar akan kembali ramai dikunjungi penjual seperti masa sebelum pandemi, namun dirinya berharap pembeli dapat melakukan transaksi secara virtual, usai melihat langsung hewan yang akan dibeli.(ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.