17 April 2025

Get In Touch

Terkait Grafiti Jembatan Kedungkandang, Salah Persepsi Antara Netizen dan Sutiaji

Terkait Grafiti Jembatan Kedungkandang, Salah Persepsi Antara Netizen dan Sutiaji

MALANG (Lenteratoday) - Aksi penggambaran grafiti secara simbolik di Jembatan Kedungkandang Kota Malang yang dilakukan Wali Kota Malang, Sutiaji pada Senin (15/3/2021) kemarin, menuai kontroversi.

Namun dibalik kontroversi tersebut tampaknya beberapa netizen belum memahami maksud dan tujuan wali kota secara utuh. Akibatnya informasi terebut menimbulkan kerancuan salah persepsi.

Berbagai macam lontaran kritik dan pertanyaan oleh netizen di media sosial (sosmed) Twitter pun tak terhindarkan.

Seperti halnya kritik pedas yang dilontarkan oleh akun @gree. Menurut akun tersebut kejadian graffiti atau mural ini sudah terjadi selama dua kali. Yakni yang pertama pada gelaran Asian Games dan kedua di Malang.

"Satpol PP ngerepresi tindakan graffiti dan mural yang emg udh dikonsepin dan mumpuni, tapi dia sendiri ngelakuin tindakan vandalis," serunya.

"Kalo cuman corat coret pake pilok, lo ga lebih dari anak sekolahan yang pengen nama sekolahnya dilihat sekolahan lain. Apakah ini bagian dari tindakan vandalis? iya. Apakah direpresi? ya engga dong kan yang melakukan pelaku represi," tambahnya.

Namun komentar berbeda dilontarkan akun Twitter bernama @ald*. Menurutnya proses simbolisasi grafiti yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tersebut sebagai bentuk upaya pemerintah mendukung acara seniman grafiti di Kota Malang.

"Jadi kemaren di Malang ada acara graffiti, terus di dukung sama wali kotanya,jadi itu emang disediain spot gambar buat pak walkot, ibaratnya penorehan gambar pertama, tapi juga bakal di tindes sama gambaran baru. Ini emang acara gambar graffiti di Malang, kebetulan di dukung sama walikota Malang," sanggah @ald****.

Sementara itu Wali Kota Sutiaji menjelaskan jika nantinya ada 105 orang dari berbagai komunitas yang terlibat dalam pengerjaan graffiti di Jembatan Kedungkandang.

Kata Sutiaji, graffiti ini nantinya bisa memperkuat nilai kebersamaan dan kegotongroyongan dalam karyanya. Sehingga harapannya setiap orang yang lalu lalang, membaca pesan-pesan yang ingin disampaikan melalui karya seni graffiti tersebut.

"lnsyaAllah, pengerjaan grafflti akan selesai saat Hari Ulang Tahun Kota Malang pada1 April 2021. Sempatkan memfoto dan upload di media sosial, tag akun Saya ini, akan Saya re-post di IG stories," tutupnya. (Sur)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.