Plt. Bakorwil Madiun Berharap Pemerintah Beri Perhatian Khusus pada Petani Kopi dan Kakao

MADIUN (Lenteratoday) – Selain padi, hasil pertanian di daerah Madiun juga berupa kopi dan kakao. Namun sayangnya, pertanian kopi dan kakao ini belum mendapat banyak perhatian. Hal ini dikatakan Plt. Bakorwil Madiun, Karyadi.
Karyadi berharap agar Pemerintah Kabupaten Madiun memaksimalkan hasil pertanian kopi dan kakao. “Selama ini hasil pertanian kopi dan kakao belum diperhatikan. Masih banyak petani yang menjual kedua bahan tersebut dalam bentuk mentah,” ucap Karyadi.
Menurut Karyadi, dengan wilayah yang luas, seharusnya kopi dan kakao dapat menjadi penunjang hidup yang layak bagi petani Kabupaten Madiun. Caranya dengan menjual kopi dan kakao yang telah diolah (dalam bentuk jadi), sehingga memiliki harga yang lebih tinggi.
"Sayang sekali kalau dijual dalam bentuk bahan baku. Padahal biji kopi dan kakao di Kabupaten Madiun ini kualitasnya terbaik," jelas Karyadi saat mewakili Bappeda Provinsi Jatim di Musrenbang RKPD Kabupaten Madiun, Rabu(17/03/2021).
Apabila petani kopi dan kakao Kabupaten Madiun menjual dalam bentuk jadi, maka tidak ada kesempatan untuk daerah lain mengambil keuntungan lebih. Karena nilai ekonomis tertinggi ada pada produk yang telah diolah dalam bentuk jadi.
"Selama ini daerah sekitar yang mengelolanya justru dapat keuntungan yang cukup besar," imbuhnya.
Karyadi berharap agar Pemerintah Kabupaten Madiun memberikan perhatian ekstra kepada petani kopi dan kakao. Mengingat, kopi dan kakao sedang tinggi permintaan karena sudah menjadi gaya hidup.
Sementara itu, Bupati Madiun, Ahmad Dawami membenarkan bahwa saat ini sebagian besar petani kopi dan kakao di wilayahnya menjual dalam bentuk mentah. Namun sudah ada beberapa yang telah menjual dalam bentuk jadi dan telah memiliki merk paten.
"Komoditas kopi dan kakao ini memang hasil panen petani di Kabupaten Madiun yang dikerjakan sejak tahun 2019 melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perdagangan dan pemberdayaan di desa. Namun memang belum sesuai dengan yang diharapkan karena memiliki tradisi sendiri-sendiri," ujarnya.
Dawami meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi dalam pengembangan kopi dan kakao di Kabupaten Madiun. Sehingga petani dapat hidup layak dari penjualan yang memiliki nilai tinggi.
"Termasuk kakao, mulai dari Kare sampai Dagangan sudah menjual dengan merk dan kemasan sendiri-sendiri. Dan kalau nanti didukung oleh Provinsi, maka kemasannya akan kita buat lebih menarik sehingga bisa dijual ke tingkat regional maupun nasional,” tandasnya.(Ger)