20 April 2025

Get In Touch

Tenaga Kerja Lulusan SD Harus Dapat Edukasi K3

Tenaga Kerja Lulusan SD Harus Dapat Edukasi K3

Surabaya – Seiring masihtingginya jumlah tenaga kerja lulusan SD atau tidak tamat SD di Jatim yangmasih tinggi yaitu mencapai 47%, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansameminta pada semua pihak khususnya dunia industry dan dunia usaha (DIDU) untukmemberikan edukasi pada mereka terkait Kesematan dan Kesehatan Kerja (K3).

Khofifahmenandaskan tenaga kerja lulusan SD atau yang tidak tamat SD cenderung kurangpeduli pada K3. Segmen ini harus mendapat edukasi khusus agar peduli terhadapkeselamatan dan kesehatan kerjanya.  

Kebanyakan daritenaga kerja lulusan SD atau bahkan yang tidak tamat SD banyak yang memilihkerja serabutan yang asalkan mereka bisa menghasilkan uang. Hal itu kemudianmembuat mereka kurang memperhatikan K3 saat bekerja.

"Kalau secaranasional angkatan kerja yang lulusan SD dan SMP itu 57 persen. Tetapi di Jatim,angkatan kerja yang lulus SD dan tidak lulus SD sekitar 47 persen. Nah adakecenderungan dari mereka yang drajat pendidikannya masih rendah, cenderungkurang care terhadap keselamatan kerja mereka. Itu yang harus terus diedukasidan diberi literasi tolong jaga keselamatan kerja, tolong jaga kesehatan kerja.Safety first ," tegasnya.

Di sisi lain, PltDirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) & Keselamatan danKesehatan Kerja (K3) M Iswandi Hari menyebut K3 tidak perlu dijadikan bebanbagi perusahaan. Tapi lebih dari itu, secara substansial, K3 harus dijadikansebagai budaya semua pelaku dunia usaha dan industri.

"Kita jadikanK3 budaya kita semua. Tagline yang kita sampaikan bahwa K3 Unggul IndonesiaMaju, mari kita gelorakan terus di bulan K3 ini. Karena kalau teman temantenaga kerja mengalami kecelakaan kerja maka akan timbul kemiskinan baru, ituyang harus kita jaga agar tidak sampai terjadi," tegas Ismawan Hari.

Lebih lanjut iamenjelaskan bahwa angka kecelakaan kerja secara nasional mengalami penurunan.Dimana pada tahun 2018 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 157.313 kasus.Sedangkan di tahun 2019 dari Januari hingga September terdapat 130.923 kasus.Hal ini menunjukkan penurunan angka kecelakaan kerja secara nasional sebesar26,4 persen. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.