
PONOROGO (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Kiai Ageng Muhammad Besari yang di makamkan di Ponorogo adalah salah satu referensi ketokohan dan keulamaan. Hal itu disampaikan saat ziarah ke makam ke Malam Kiai Ageng Muhammad Besar, Senin (5/4/2021).
Didampingi Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Gubernur Khofifah yang mengenakan gamis hitam berkerudung oranye masuk ke area pemakaman dan melakukan doa serta tahlil. Khofifah menceritakan bahwa mendapatkan referensi tentang sosok Kiai Ageng Besari berasal dari seorang teman. Yang ternyata adalah masih ada keturunan dari ulama tetuah di Kabupaten Ponorogo.
Bahkan Khofifah mengaku buku tentang sejarah yang di dalamnya ada Kiai Ageng Besari malah didapat di Leiden,Belanda). Oleh karenanya, kata Khofifah, sejarah perjuangan besar para Aulia, harus disisir. Karena di setiap daerah, yang mana di Jatim memiliki 38 Kabupaten Kota, pasti ada tokoh sentralnya.
"Setiap daerah itu pasti ada punjernya. Salah satu punjer di Jawa Timur di Ponorogo ya disini (Kiai Ageng Muhammad Besari)," tandasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Kiai Ageng Muhammad Besari adalah sosok Mahaguru dari para Raja di Jawa. Dia merupakan Pendiri Pesantren Tegalsari pada awal abad 18 M, Jetis, Ponorogo yang mengkombinasikan dua kutub antara Islam dan Nasionalisme. (ufi)